Realisasi Pembiayaan Utang Turun 40,4%, Menjadi Rp 198 Triliun Per Agustus 2023



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Keuangan mencatat, realisasi pembiayaan utang hingga Agustus 2023 baru mencapai Rp 198 triliun. 

Menteri Keungan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan, realisasi pembiayaan utang tersebut turun 40,4% jika dibandingkan dengan Agustus 2022 lalu.

“Karena penerimaan kita masih cukup baik meskipun tren growth-nya melemah namun belanja tetap sesuai dengan yang ditargetkan, pembiayaan anggaran turun 40,4% sampai Agustus. Ini turun tajam jika dibandingkan tahun lalu,” tutur Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KITA, Rabu (20/9).


Bendahara negara ini menjelaskan, menjelaskan penambahan utang tersebut mayoritas berupa surat berharga negara (SBN) neto.

Baca Juga: Didorong Faktor Eksternal, Penawaran Masuk Lelang SUN Capai Rp 28,79 Triliun

Realisasinya hingga Agustus 2023 mencapai Rp 183 triliun, turun 42,3% dibandingkan Agustus 2022. Sementara itu, realisasi pembiayaan dalam bentuk pinjaman neto sudah sebesar Rp 15 triliun, lebih rendah 2,3% dibandingkan Agustus 2022.

“Jadi, kalau dilihat secara below the line pembiayaan ini, APBN telah terus meningkatkan kekuatan, kemandirian, dan kesehatannya. Sehingga pada saat dunia mengalami perubahan yang cepat dengan inflasi yang mendadak tinggi dan suku bunga yang naik drastis, APBN dan instrument kita relatif terjaga dan terlindungi,” jelasnya.

Dia menambahkan, jika APBN bisa terjaga dengan baik, maka APBN bisa menjaga masyarakat dan menjaga perekonomian. APBN yang kuat juga bisa menjalankan tugas untuk stabilisasi, mendorong alokasi efisiensi dan juga memperbaiki distribusi.

Lebih lanjut, pembiayaan melalui utang dinilai masih on track dan antisipatif, serta bisa dikelola secara terukur dengan mempertimbangkan dinamika atas kondisi pasar keuangan global.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi