Realisasi Penerimaan Bea dan Cukai Batam Capai Rp 176 Miliar per Mei 2024



KONTAN.CO.ID - BATAM. Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai Tipe B Batam, Kepulauan Riau, mencatat realisasi penerimaan negara dari kepabeanan dan cukai sampai dengan 31 Mei 2024 mencapai Rp 176 miliar.

Secara rinci, jenis penerimaan yang berasal dari bea masuk sebesar Rp 133,17 miliar, bea keluar Rp 25,97 miliar dan cukai Rp 16,75 miliar.

Kepala Bidang Bimbingan Kepatuhan dan Layanan Informasi, KPU BC Batam, Evi Octavia mengatakan realisasi penerimaan kepabeanan dan cukai tersebut setara 26,69% dari target tahunan sebesar Rp 659,45 miliar. Namun, capaian tersebut belum memenuhi target di Mei 2024


"Targetnya baru tercapai 26,7%, seharusnya sekitar 30%," kata Evi di Kantor Bea Cukai Batam, Rabu (26/6/2024).

Evi mengungkapkan penyebab belum tercapainya target tersebut lantaran pos penerimaan bea keluar mengalami kendala, yakni harga sawit yang turun.

"Beberapa kendala yang kita hadapi di dalam penerimaan tahun ini adalah harga sawit yang turun, sehingga penerimaan bea keluar baru mencapai 10%. Dengan angka tersebut menggerus penerimaan-penerimaan yang lain dari target keseluruhan," ucapnya.

Baca Juga: Maju Mundur Pemerintah Terapkan Cukai Minuman Berpemanis

Evi menegaskan penerimaan bea keluar memang sangat bergantung pada harga komoditas di pasar. Dirinya tak menutup kemungkinan bahwa pemerintah akan melakukan penyesuaian tarif Bea Keluar, melihat harga komoditas sawit yang terkontraksi.

"Mungkin ada (adjustment), tapi ini masih ada waktu masih bulan Mei. Biasanya nanti akhir tahun ada adjustment," terangnya.

Kendati begitu, ia tetap optimistis bahwa target penerimaan kepabeanan dan cukai tahun ini akan tercapai. Hal ini melihat penerimaan bea masuk dan cukai yang masih menunjukkan kinerja positif.

"Kita enggak tahu kedepan, kalau nanti harga sawit naik tinggi sehingga bea keluar bisa meningkat itu bisa kita tutup. Cukai juga sudah bagus, hampir 80% dari target. Kemudian dari bea masuk sudah di atas 30%," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat