Realisasi penyaluran FLPP Agustus 2017 masih minim



KONTAN.CO.ID - Realisasi penyaluran subsidi perumahan lewat skema bantuan fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) sampai Agustus 2017 masih minim. Dari target 40.000 unit rumah sampai akhir tahun ini, realisasinya baru mencapai 20,03%.

Direktur Perencanaan Pembiayaan Perumahan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera) Eko D. Heripoerwanto mengatakan, hingga 10 Agustus 2017 realisasi penyaluran subsidi perumahan dengan skema FLPP sebanyak 8.014 unit. Angka ini setara dengan 20,03% dari target penyaluran FLPP tahun ini yang sebanyak 40.000 unit. Khusus Agustus 2017, realisasi penyaluran subsidi FLPP diberikan untuk membangun 213 unit rumah.

Sedangkan dari sisi rupiah, realisasi anggaran FLPP yang telah dikucurkan sejak Februari 2017 sampai Agustus 2017 mencapai Rp 915, 47 miliar. "Realisasinya masih kecil, karena masih ada kasus seperti perizinan yang terlalu banyak memakan waktu," ujarnya kepada KONTAN, Kamis (24/8).


Eko menyatakan, pemerintah telah berupaya menyelesaikan masalah perizinan yang kerap mengganjal pembangunan rumah bersubsidi. Salah satu solusi yang ditempuh adalah dengan memangkas waktu perizinan dari 700 hari menjadi 30 hari-40 hari.

FLPP adalah skema bantuan pembiayaan kepemilikan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Bagi masyarakat yang memenuhi kriteria, mereka berhak mendapat kemudahan perolehan rumah dengan bunga 5% fixed dan jangka waktu kredit hingga 20 tahun.

Meski realisasi penyaluran FLPP masih minim, Kementerian PU-Pera optimistis target penyaluran FLPP sebanyak 40.000 unit rumah bisa tercapai. "Kami yakin bisa karena kami sudah mengundang seluruh bank, di luar BTN, swasta maupun BPD dan setelah dihitung, mereka sanggup menyelesaikan sampai 40.000 unit di tahun ini," terang Eko.

FLPP menjadi bagian dari program sejuta rumah. Menteri PU-Pera Basuki Hadimuljono bilang, hingga Agustus 2017, realisasi program sejuta rumah mencapai 449.000 unit atau 44,9% dari target tahun ini. "Selama periode 2015 dan 2016, total realisasi program sejuta rumah telah 1,5 juta unit. Untuk 2017, hingga Agustus, realisasinya sudah 449.000 unit," ujarnya kepada KONTAN, pekan lalu.

Menurut Basuki, sebagian besar pembangunan perumahan lewat program sejuta rumah murah ini menggunakan subsidi dari FLPP. Sementara, sisanya berasal dari program subsidi selisih bunga (SSB), maupun yang berasal dari non subsidi

Basuki mengakui pelaksanaan program sejuta rumah masih terkendala berbagai masalah, terutama terkait perizinan. Misalnya Surat Keputusan Rencana Kerja (SKRK) yang menjadi pendahulu dari proses pemberian Izin Mendirikan Bangunan (IMB). Karenanya, Basuki menjelaskan, Kementerian PU-PR terus berupaya mengurai berbagai kendala ini. "Kami terus mendorong bersama Kementerian Dalam Negeri. Lalu, kami juga berkoordinasi dengan gubernur, bupati, dan walikota," ujar Basuki.

Dengan pembenahan ini, Basuki berharap realisasi program sejuta rumah hingga 2017 bisa mencapai 900.000 unit, atau lebih baik dari realisasi 2016 sebanyak 860.000 unit. "Kalau bisa 900.000 unit itu sudah bagus," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie