KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (PPDPP) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah menyalurkan dana Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) sebanyak 100.176 unit rumah dengan nilai Rp 10,25 triliun.

Direktur Utama PPDPP Arief Sabaruddin mengatakan, realisasi penyaluran FLPP ini masih sesuai dengan yang direncanakan.

"Masih sesuai dengan rencana, Per Jumat, 6 November, realisasi sudah mencapai 100.176 unit dari rencana 102.500 unit. Hari ini akan bertambah sekitar 500-an," kata dia kepada Kontan.co.id, Senin (9/11).

Adapun, target penyaluran dana FLPP tahun ini senilai Rp 11 triliun atau mencapai 102.500 unit. Melihat realisasi ini, Arief optimistis target yang ditetapkan akan tercapai. Bahkan menurutnya, dengan anggaran yang ada, besaran rumah yang tersalur bisa melebihi target.

Baca Juga: Jadi ujung tombak program sejuta rumah, begini pencapaian Bank BTN

"Secara unit diperkirakan akan tembus 107.000 unit atau debitur. Kalau anggarannya 100%," jelas Arief.

Berdasarkan keterangan tertulis PPDPP, disebutkan bahwa dana FLPP ini disalurkan oleh 41 bank pelaksana dari 42 bank yang bekerja sama dengan PPDPP di tahun ini.

Bila dirinci, dana tertinggi disalurkan oleh BTN yakni sebanyak 39.942 unit, lalu BNI sebanyak 13.003 unit, BRI Syariah sebanyak 11.228 unit, BTN Syariah sebanyak 6.591 unit, Bank BJB sebanyak 4.491 unit.

Selanjutnya, BRI menyalurkan sebanyak 4.116 unit, Mandiri sebanyak 2.501 unit, Bank NTB Syariah sebanyak 1.658 unit, Bank Sumselbabel sebanyak 1.460 unit, Bank Kalbar sebanyak 1.307 unit, Artha Graha sebanyak 1.273 unit dan sisanya disalurkan oleh bank pelaksana lainnya.

Selanjutnya: Sejumlah bank penyalur KPR FLPP yakin bisa penuhi penilaian PPDPP

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .