KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penyaluran kredit kepemilikan hunian baik untuk apartemen maupun rumah di sejumlah bank masih tumbuh cukup baik meskipun biasanya di awal tahun peengembang belum banyak melakukan peluncuran proyek ataupun produk-produk baru. PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) misalnya mencatatkan penyaluran kredit konsumer Rp 2,2 triliun sepanjang Januari 2019 yang sebagian besar ditopang kredit kepemilikan rumah/apartemen (KPR/KPA). Angka tersebut tumbuh 32,3% dari periode sama tahun 2018. Budi Satria, Direktur Konsumer Bank BTN mengatakan, pencapaian tersebut sudah sesuai dengan ekspektasi BTN."Pertumbuhan tertinggi berasal dari KPR subsidi yang tumbuh 28,3% yoy dan non subsidi tumbuh 12% yoy." katanya kepada Kontan.co.id, Minggu (10/3).
Dari pemeran properti pertama bertajuk Indonesia Properti Expo (2019) yang diadakan Februari lalu, BTN meraup transaksi sebesar Rp 8,5 triliun. Pencapain itu melampau target awal BTN yang hanya membidik Rp 6 triliun. Sementara dari KPR non subsidi, penyaluran kredit paling tinggi dilakukan ke flafon di bawah Rp 500 juta. Bank BTN masih akan terus melakukan berbagai strategi untuk mengejar target pertumbuhan KPR/KPA 15% hingga penghujung tahun. BTN akan terus melakukan sinergi dan bundling produk dengan berbagai mitra dan memperkuat
business process yang sudah berjalan agar menghasilkan kualitas aset yang lebih baik. Pencapain PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) selama dua bulan pertama tahun ini juga masih sejalan dengan target tahunan mereka. Jika tahun lalu penyaluran kredit kepemilikan hunian tumbuh 12%, maka tahun ini bank swasta ini membidik pertumbuhan relatif sama yakni sekitar 12%-15%. "Sejauh ini pertumbuhan KPR/KPA kami cukup baik. Capaian Januari-Februari masih sejalan dengan target yang kami tetapkan." kata Lani Darmawan, Direktur Konsumer CIMB Niaga. Adapun rata-rata plafon kredit (
ticket size) yang disalurkan sekitar Rp 900 juta. Lani bilang, untuk mengejar target, CIMB Niaga akan fokus melakukan kerjasama dengan
developer, agen properti,
cross selling untuk produk
secondary, dan
refinancing. Sementara PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) membukukan penyaluran KPR/KPA sebesar Rp 1,6 triliun sepanjang Januari-Februari 2019. Realisasi itu tumbuh sekitar 5% dari periode sama tahun 2018. Pertumbuhan tertinggi penyaluran kredit kepemilikan hunian di BNI ada di segmen dengan flapon kredit sekitar Rp 350 jutaan. Adapun segemen KPR subsidi hanya menyumbang sekitar 9,4% dari total penyaluran KPR/KPA tersebut.
Lona Gitari, Assistant Vice President Consumer Lending Bank BNI mengatakan, pihaknya akan terus mengoptimalkan penyaluran KPR/KPA ke depa agar tahun ini bisa melampaui target yang sudah dipatok. Seperti diketahui, bank pelat merah ini memasang target pertumbuhan 10%-12% di 2019 ini. Selain menawarkan suku bunga promo KPR mulai 6,75% pa fixed 2 tahun pertama, BNI saat ini juga telah menawarkan kemudahan dalam mengajukan kredit kepemilikan hunian. Aplikasi KPR BNI dapat diajukan secara online melalui www.bni.co.id (layanan digital) dan aplikasi BNI Mobile Banking (E-Form) sehingga dapat diakses dimana saja dan kapan saja. Meskipun capaian bank-bank tersebut masih sesuai dengan ekspektasi, namun Bank Indonesia (BI) mencatat bahwa penyaluran KPR/KPA bank selama bulan Januari hanya tumbuh 13,5%. Pertumbuhan tersebut melambat dari periode Desember 2018 yang tercatat tumbuh 13,9%. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Khomarul Hidayat