Realisasi perlindungan sosial belum capai 20%, Jokowi minta kebut bansos



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo meminta kepala daerah untuk mempercepat penyaluran bantuan sosial untuk masyarakat.

Hal itu melihat realisasi anggaran perlindungan sosial dalam penanganan virus corona (Covid-19) yang hingga saat ini masih belum mencapai 20%. Dari anggaran sebesar Rp 12,1 triliun, penyaluran program perlindungan sosial baru mencapai Rp 2,3 triliun.

"Belum ada 20% semuanya, padahal rakyat menunggu ini," kata Jokowi saat memberikan pengarahan kepada Kepala Daerah seluruh Indonesia, Senin (19/7).


Hal yang sama juga terjadi pada sumber anggaran lain dalam bantuan sosial kepada masyarakat. Jokowi menyebut, realisasi anggaran bantuan langsung tunai (BLT) Dana Desa juga belum mencapai 25%.

Asal tahu saja, pemerintah telah menganggarkan BLT Dana Desa sebesar Rp 28 triliun dari total Dana Desa yang mencapai Rp 72 triliun. Namun, anggaran yang tersalurkan baru sebesar Rp 5,6 triliun.

Baca Juga: Jokowi: Idul Adha tahun ini kita peringati secara sederhana

Begitu pula dengan anggaran bantuan untuk pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Dari total anggaran Rp 13,3 triliun, yang baru terealisasi sebesar Rp 2,3 triliun.

"Padahal kita sekarang ini butuh sekali, rakyat butuh sekali, rakyat menunggu. Sehingga saya minta ini agar segera dikeluarkan," tegas Jokowi.

Sebagai informasi, pandemi Covid-19 tidak hanya berdampak pada aspek kesehatan tetapi juga menimbulkan krisis ekonomi. Pembatasan kegiatan yang bertujuan untuk mencegah penyebaran membuat sejumlah masyarakat mengalami kesulitan ekonomi.

Sementara itu kasus Covid-19 di Indonesia masih terus mengalami kenaikan. Berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19, Pada Senin (19/7) terdapat tambahan 34.257 kasus positif Covid-19.

Angka kesembuhan bertambah 32.217 kasus dan 1.338 tambahan kasus kematian. Hingga saat ini terdapat 542.938 kasus aktif Covid-19 di Indonesia.

Selanjutnya: Kementan prediksi pemotongan hewan kurban tahun ini turun 10%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari