Realisasi PNBP Kemkominfo baru 1% dari target



JAKARTA. Kinerja penerimaan negara dari sektor penerimaan negara bukan pajak (PNBP) di Kementerian Komunikasi dan Informatika pada awal tahun 2014 masih memble.

Sepanjang kuartal pertama 2014, realisasi penerimaan negara dari sektor PNBP di kementerian tersebut baru mencapai 1% atau sekitar Rp 130 miliar. Padahal, sepanjang tahun 2014 ini target penerimaan negara dari PNBP di kementerian tersebut dipatok sebesar Rp 13 triliun.

Budi Setiawan, Dirjen Sumber Daya dan Perangkat dan Pos Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika, mengatakan, realisasi penerimaan PNBP di kementeriannya tersebut sebagaian besar masih didapatkan dari biaya hak penggunaan frekuensi. "Detailnya saya lupa berapa," kata Budi di Jakarta Kamis (10/4). Budi mengakui, jika ditotal dari target, realisasi penerimaan PNBP di kementeriannya pada sepanjang kuartal pertama 2014 ini memang kecil. Tapi, angka penerimaan tersebut merupakan fenomena biasa yang dihadapi oleh kementeriannya setiap tahun. Budi tetap yakin, pada akhir tahun nanti realisasi penerimaan PNBP di kementeriannya bisa dicapai. Keyakinan ini didasarkan pada tren kenaikan penerimaan PNBP yang biasanya kenceng di kuartal II dan IV.


"Biasanya PNBP yang dari kanal 3G itu besar, kami harapkan bisa ditutup dari pos itu," katanya. Selain Kemkominfo, Maret lalu Kementerian Kehutanan juga melaporkan bahwa realisasi peneriman PNBP mereka sampai Februari 2014 baru mencapai Rp 383 miliar. Sedangkan tahun 2014 ini target penerimaan PNBP di Kementerian Kehutanan dipatok Rp 5,2 triliun. Hadi Daryanto, Sekjen Kementerian Kehutanan pertengahan Maret lalu mengatakan, bahwa walaupun baru mencapai Rp 383 miliar, angka tersebut sudah mendekati target kuartal I penerimaan PNBP di kementeriannya yang dipatok 10% dari target sepanjang tahun. Hadi yakin, meski target penerimaan PNBP tahun 2013 yang sebesar Rp 4,4 triliun hanya tercapai Rp 3,3 triliun atau 76% saja, tahun ini penerimaan PNBP di kementeriannya bisa mencapai target.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dikky Setiawan