Realisasi produksi batubara di kuartal I 2021 capai 144 juta ton



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan realisasi produksi batubara di kuartal I 2021 mencapai 144 juta ton.

Direktur Pembinaan Pengusahaan Batubara Kementerian ESDM Sujatmiko mengungkapkan capaian ini setara dengan 23% dari target produksi yang dicanangkan tahun ini. "Realisasi produksi batubara Triwulan I - 2021 sebesar 144 juta ton atau 23% dari target produksi 625 juta ton," ujar Sujatmiko kepada Kontan.co.id, Rabu (30/6).

Asal tahu saja, semula produksi batubara ditargetkan sebesar 550 juta ton. Namun pemerintah melalui Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM Nomor 66.K/HK.02/MEM.B/2021 tentang Perubahan Atas Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 255.K/30/MEM/2020 tentang Pemenuhan Kebutuhan Batubara Dalam Negeri Tahun 2021 menambah kuota sebesar 75 juta ton.


Baca Juga: Penjualan Bumi Resources (BUMI) terpangkas 25,67% yoy pada kuartal I 2021

Dengan hadirnya keputusan tersebut maka produksi batubara yang semula 550 juta ton bakal menjadi 625 juta ton. Adapun, produksi ini ditujukan untuk kegiatan ekspor.

Adapun, 10 perusahaan produsen terbesar untuk raihan produksi pada kuartal I 2021 ini terdiri dari: 1. PT Kaltim Prima Cola 2. PT Adaro Indonesia 3. PT Kideco Jaya Agung 4. PT Borneo Indobara 5. PT Berau Coal 6. PT Bara Tabang 7. PT Arutmin Indonesia 8. PT Bukit Asam 9. PT Multi Harapan Utama 10. PT Ganda Alam Makmur

Kendati demikian, Sujatmiko enggan merinci lebih jauh kontribusi produksi dari 10 perusahaan tersebut.

Baca Juga: Simak rincian produksi batubara entitas usaha Adaro Energy (ADRO) di awal tahun 2021

Dalam catatan Kontan, PT Kaltim Prima Coal pada kuartal I 2021 membukukan produksi sebesar 14,5 juta ton. PT Adaro Indonesia sebesar 10.80 juta ton sementara PT Kideco Jaya Agung sebesar 9,2 juta ton. Jumlah produksi bahkan telah mencapai 15,1 juta ton hingga Mei 2021.

Adapun, produksi PT Arutmin Indonesia pada kuartal I 2021 sebesar 5 juta ton dan PT Bukit Asam sebesar 4,5 juta ton.

Selanjutnya: Kembangkan proyek tambang tembaga dan emas, BRMS bakal rights issue 24 miliar saham

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi