Realisasi program hutan tanaman rakyat minim



JAKARTA. Realisasi penanaman pohon di hutan tanaman rakyat (HTR) masih minim. Hingga akhir 2012, areal HTR yang tertanam baru seluas 130.000 hektare. Jumlah ini setara 20% dari target yang ditetapkan dalam jangka panjang, yakni 650.000 ha.

"Meski nilai investasi naik, keberhasilannya belum jelas dan realisasinya masih minim," ungkap Nana Suparna, Ketua Bidang Hutan Tanaman Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia, Kamis (21/2). Tapi dia tak menjelaskan lebih detail nilai investasi HTR.

Pohon yang tertancap di HTR antara lain sengon, jabon, jati dan mahoni. Pemicu utama minimnya realisasi penanaman HTR karena faktor pasar. Untuk mengembangkan tanaman HTR, dibutuhkan industri yang menampung produk tersebut.


Di luar Jawa, industri yang bisa menampung produk HTR masih sedikit. "Cuma di Sumatera yang bisa maju HTR-nya. Di wilayah lain seperti Kalimantan dan lain sulit maju," kata Nana.

Sekretaris Jenderal Kementerian Kehutanan (Kemhut) Hadi Daryanto justru mengklaim HTR berkembang pesat. Pada 2011, Kemhut telah mengeluarkan izin 3.147 unit dengan luas areal 164.749 ha.

Pada tahun lalu, total izin HTR yang diterbitkan mencapai 3.490 unit dengan luas areal 168.447 ha. Selain menciptakan lapangan pekerjaan, pertumbuhan HTR dinilai bisa menggeser penggunaan kayu dari hutan alam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sandy Baskoro