JAKARTA. Restrukturisasi mesin tekstil sudah mulai berjalan. Sayangnya, masih terhambat oleh kurangnya dana yang disediakan oleh pemerintah. Menurut Ade Sudrajat, Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) mengatakan realisasi pergantian mesin tekstil baru di semester awal ini mencapai Rp 3 triliun. Pasalnya, sebagian besar mesin tekstil sudah berumur lebih dari 20 tahun. "Jadi, untuk bisa meningkatkan daya saing kita, mesin tersebut harus di restrukturisasi," ujar Ade saat dihubungi KONTAN, Selasa (5/7). Menurut Ade, kurangnya dana yang disediakan oleh Pemerintah lantaran banyaknya permintaan dari pihak Industri. Sementara itu, API menargetkan investasi peralatan mesin tekstil sepanjang tahun ini mencapai Rp 6 triliun. Pemerintah sendiri hanya menyediakan dana restrukturisasi mesin tekstil sebesar Rp 151 miliar. "Padahal seharusnya bisa disediakan Rp 300 miliar," ujarnya. Dana investasi tersebut sekitar 80% berasal dari dalam negeri dan sisanya dari luar negeri. Peningkatan investasi tersebut, lanjut Ade, mampu menyerap tenaga kerja yang lebih banyak. "Kami perkirakan bisa menyerap tenaga kerja sekitar 100.000 orang sampai 200.000 orang," tambahnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Realisasi restrukturisasi mesin tekstil baru tercapai Rp 3 triliun
JAKARTA. Restrukturisasi mesin tekstil sudah mulai berjalan. Sayangnya, masih terhambat oleh kurangnya dana yang disediakan oleh pemerintah. Menurut Ade Sudrajat, Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) mengatakan realisasi pergantian mesin tekstil baru di semester awal ini mencapai Rp 3 triliun. Pasalnya, sebagian besar mesin tekstil sudah berumur lebih dari 20 tahun. "Jadi, untuk bisa meningkatkan daya saing kita, mesin tersebut harus di restrukturisasi," ujar Ade saat dihubungi KONTAN, Selasa (5/7). Menurut Ade, kurangnya dana yang disediakan oleh Pemerintah lantaran banyaknya permintaan dari pihak Industri. Sementara itu, API menargetkan investasi peralatan mesin tekstil sepanjang tahun ini mencapai Rp 6 triliun. Pemerintah sendiri hanya menyediakan dana restrukturisasi mesin tekstil sebesar Rp 151 miliar. "Padahal seharusnya bisa disediakan Rp 300 miliar," ujarnya. Dana investasi tersebut sekitar 80% berasal dari dalam negeri dan sisanya dari luar negeri. Peningkatan investasi tersebut, lanjut Ade, mampu menyerap tenaga kerja yang lebih banyak. "Kami perkirakan bisa menyerap tenaga kerja sekitar 100.000 orang sampai 200.000 orang," tambahnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News