JAKARTA. Pemerintah optimis realisasi stimulus infastruktur sampai akhir Agustus 2009 sudah bisa mencapai lebih dari 10%. Penyerapan yang lebih tinggi dikarenakan sampai saat ini sudah banyak kementrian dan lembaga (K/L) yang sudah merealisasikan pengerjaannya. Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Widiyanto mengatakan dibanding hasil evaluasi pada Juli 2009 lalu yang hanya merealisaikan penyerapan sebesar 5% saat ini penyerapan sudah mulai menunjukkan kemajuan. "Paling banyak terserap masih di Departemen Pekerjaan Umum (DPU) dengan anggaran yang paling besar di K/L lain juga banyak yang bertambah," kata Bambang usai penyampaian pedoman penyusunan rencanan strategis kementrian dan lembaga (K/L) di Jakarta, Rabu (12/8). Bambang mengatakan penyerapan bulan kemarin masih di bawah 5% karena banyak persoalan administrasi yang tidak bisa dipecahkan, contohnya adalah pembagian kewenangan antara pusat dan daerah. "Saat ini sudah bisa diselesaikan jadi mudah-mudahan bulan Agustus lebih banyak lagi," katanya.Ia mencontohkan pembangkit listrik di Lombok 70% komponennya adalah mesinnya sehingga kalau mesinnya sudah datang maka 70% penyerapan akan dilakukan. Bambang menambahkan, sebenarnya stimulus pajak lebih efektif mendorong ekonomi dibanding stimulus fiskal yang lain. Ia mengatakan stimulus pajak sudah dari awal dicanangkan sehingga pertumbuhan ekonomi benar-benar ditolong dengan stimulus pajak. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Realisasi Stimulus Infrastruktur per Agustus Mencapai 10%
JAKARTA. Pemerintah optimis realisasi stimulus infastruktur sampai akhir Agustus 2009 sudah bisa mencapai lebih dari 10%. Penyerapan yang lebih tinggi dikarenakan sampai saat ini sudah banyak kementrian dan lembaga (K/L) yang sudah merealisasikan pengerjaannya. Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Widiyanto mengatakan dibanding hasil evaluasi pada Juli 2009 lalu yang hanya merealisaikan penyerapan sebesar 5% saat ini penyerapan sudah mulai menunjukkan kemajuan. "Paling banyak terserap masih di Departemen Pekerjaan Umum (DPU) dengan anggaran yang paling besar di K/L lain juga banyak yang bertambah," kata Bambang usai penyampaian pedoman penyusunan rencanan strategis kementrian dan lembaga (K/L) di Jakarta, Rabu (12/8). Bambang mengatakan penyerapan bulan kemarin masih di bawah 5% karena banyak persoalan administrasi yang tidak bisa dipecahkan, contohnya adalah pembagian kewenangan antara pusat dan daerah. "Saat ini sudah bisa diselesaikan jadi mudah-mudahan bulan Agustus lebih banyak lagi," katanya.Ia mencontohkan pembangkit listrik di Lombok 70% komponennya adalah mesinnya sehingga kalau mesinnya sudah datang maka 70% penyerapan akan dilakukan. Bambang menambahkan, sebenarnya stimulus pajak lebih efektif mendorong ekonomi dibanding stimulus fiskal yang lain. Ia mengatakan stimulus pajak sudah dari awal dicanangkan sehingga pertumbuhan ekonomi benar-benar ditolong dengan stimulus pajak. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News