JAKARTA. Menteri Keuangan (Menkeu) Bambang PS Brodjonegoro mengatakan, realisasi subsidi bahan bakar minyak (BBM), elpiji (liquid petroleum gas /LPG), dan bahan bakar nabati (BBN) sepanjang tahun lalu mencapai Rp 240 triliun. Bambang menuturkan, meskipun ada penurunan harga minyak dunia ditambah dengan kenaikan harga BBM pada November 2014 lalu, namun realisasi subsidinya hanya sedikit di bawah target. Informasi saja, subsidi BBM, elpiji, dan BBN dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2014 sebesar Rp 246,5 triliun.
“Kenapa selisihnya sedikit? Sebenarnya angka aslinya kalau hanya menghitung realisasi itu Rp 229 triliun. Jadi sebenarnya dengan penurunan harga minyak dan penyesuaian harga, kita mengalami saving sampai dengan Rp 17 triliun,” jelas Bambang, dalam paparannya, Senin (5/1/2015). Namun, dalam pembahasan APBN-P 2014 pemerintah dan DPR sepakat mengurangi carryover kepada Pertamina yang besarnya mencapai Rp 46 triliun. Pemerintah dan parlemen sepakat carryover yang besar itu juga mengganggu Pertamina.