Realisasi subsidi energi APBN 2017 bengkak



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah mencatatkan bahwa realisasi subsidi energi sebesar Rp 97,6 triliun. Angka ini mencapai 108,7% dari target APBN-P 2017 yang sebesar Rp 89,9 triliun dengan pertumbuhan 8,6% dari tahun lalu. Subsidi energi tersebut terdiri dari subsidi BBM dan elpiji sebesar Rp 47 triliun atau 105,7% dari target dan subsidi listrik sebesar Rp 50,6 triliun atau 111,5% dari target. Subsidi energi melebihi pagu karena perubahan asumsi harga minyak dunia dan pembayaran kurang bayar tahun lalu atau carry over. “Ini kan untuk Pertamina dan PLN yang katanya mengalami tekanan kami belanjakan lebih tinggi dari APBNP 2017,” ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers di kantornya, Selasa (2/1).  Untuk BBM dan elpiji, ia mengatakan bahwa pemerintah telah membayarkan subsidi sebesar Rp 47 triliun. Angka itu lebih tinggi dari APBNP 2017 yang hanya Rp 44,5 triliun “Listrik juga, dari yang dianggarkan Rp 45,4 triliun, kami bayar ke PLN Rp 50,6 triliun atau lebih tinggi dari UU ABPNP yaitu 111,5% (dari target),” kata dia. Sementara itu, berdasarkan catatannya, realisasi subsidi non energi selama tahun lalu mencapai Rp 68,6 triliun. Angka ini mencapai 86,9% atau lebih rendah dibandingkan pagu sebesar Rp 79 triliun.  Subsidi non energi tersebut terdiri dari subsidi pangan sebesar Rp 19,5 triliun atau 98,6% dari target yang sebesar Rp 19,8 triliun. Selain itu, realisasi subsidi pupuk sebesar Rp 28,8 triliun atau 92,6% dari target; subsidi benih sebesar Rp 800 miliar atau 59,2% dari target; public service obligation (PSO) Rp 4,3 triliun  atau 99,8% dari target; subsidi bunga kredit sebesar Rp 6,1 triliun atau 47,1% dari target; dan subsidi pajak sebesar Rp 9,1 triliun dari 96,4% dari target.  "Subsidi pangan lebih rendah dari 2016. Belanja benih naik, tapi ini pun hanya 59%, subsidi pupuk dari Rp 31,2 triliun, kami sudah bayarkan Rp 28,8 triliun, bunga kredit hanya Rp 6 triliun," jelasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Dessy Rosalina