Realisasi Subsidi Energi Pada 2023 Capai Rp 164,3 Triliun, Lebih Rendah dari Pagu



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Keuangan melaporkan, realisasi subsidi energi sepanjang 2023 mencapai Rp 164,3 triliun. Realisasi ini hanya terserap 72,25% dari pagu anggaran dalam APBN 2023 yang sebesar  Rp 209,9 triliun.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan, realisasi belanja subsidi ini lebih rendah dari yang dianggarkan lantaran harga Bahan Bakar Minyak (BBM) mengalami penurunan.

“Realisasi subsidi di 2023 ini mengalami penurunan karena harga BBM turun,” tutur Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KITA, Selasa (2/1).


Baca Juga: Lampaui Target APBN, Realisasi Belanja Negara Tahun 2023 Capai Rp 3.121,9 Triliun

Lebih rinci, realisasi subsidi BBM dan LPG 3 kg terealisasi sebesar Rp 95,6 triliun. Realisasi ini lebih rendah jika dibandingkan dengan tahun 2022 yang sebesar Rp 115,6 triliun.

Sri Mulyani menyampaikan dari realisasi tersebut disalurkan sebanyak 16,5 juta kilo liter (KL) untuk BBM (solar dan minyak tanah), dan  LPG 3 kg dengan volume sebesar 40 7,7 juta metrik ton.

“Untuk solar ada 16,5 juta KL dan LPG 7,7 juta metrik ton,” ini persis sama dengan yang ada dalam UU APBN 2023, jadi kita menyesuaikan yang sudah ditetapkan,” ungkapnya.

Kemudian, untuk subsidi Listrik terealisasi Rp 68,7 triliun. Realisasi ini meningkat 22% dari tahun 2022 yang sebesar Rp 56,2 triliun.

Baca Juga: Dibutuhkan Saat Transisi Energi, Proyek Gasifikasi Batubara Diharapkan Tetap Digarap

Sri Mulyani menyampaikan, agar penggunaan subsidi energi lebih tepat sasaran, pemerintah juga telah melakukan berbagai upaya di antaranya, pendistribusian LPG 3 kg yang dimulai pada 1 Maret 2023 dilakukan proses pendataan pengguna LPG 3kg di sub penyalur/pangkalan berbasis teknologi.

Kemudian, registrasi konsumen pengguna BBM melalui aplikasi MyPertamina serta pembatasan pembelian BBM bersubsidi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi