JAKARTA. Badan Anggaran (Banggar) Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) meminta pemerintah mengalihkan sebagian anggaran subsidi non energi berupa subsidi kredit program dan subsidi pajak tahun 2017 ke pos anggaran belanja kementerian atau lembaga (K/L). Ketua Banggar DPR Kahar Muzakir mengatakan, pengalihan tersebut dilakukan lantaran masih minimnya penyerapan anggaran bunga kredit program dan pajak hingga saat ini. Pihaknya khawatir, anggaran dua pos belanja tersebut yang telah diusulkan pemerintah dalam rancangan anggaran pendapatan dan belanja negara (RAPBN) tak terserap maksimal. "Perlu dipertimbangkan, karena realisasinya agak jauh, malah ada yang tidak terserap sampai hari ini," kata Kahar dalam rapat kerja dengan Kementerian Keuangan (Kemkeu) di DPR, Kamis (13/10). Kemkeu melaporkan, hingga akhir September 2016, realisasi subsidi kredit program, baru mencapai Rp 1,47 triliun atau kurang dari 10% dari target dalam APBN Perubahan pada tahun ini yang sebesar Rp 15,77 triliun. Salah satu pos anggaran dengan penyerapan yang rendah, yakni subsidi bunga kredit usaha rakyat (KUR) yang baru Rp 956,6 miliar dari target Rp 10,5 triliun.
Realisasi subsidi kredit program dan pajak minim
JAKARTA. Badan Anggaran (Banggar) Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) meminta pemerintah mengalihkan sebagian anggaran subsidi non energi berupa subsidi kredit program dan subsidi pajak tahun 2017 ke pos anggaran belanja kementerian atau lembaga (K/L). Ketua Banggar DPR Kahar Muzakir mengatakan, pengalihan tersebut dilakukan lantaran masih minimnya penyerapan anggaran bunga kredit program dan pajak hingga saat ini. Pihaknya khawatir, anggaran dua pos belanja tersebut yang telah diusulkan pemerintah dalam rancangan anggaran pendapatan dan belanja negara (RAPBN) tak terserap maksimal. "Perlu dipertimbangkan, karena realisasinya agak jauh, malah ada yang tidak terserap sampai hari ini," kata Kahar dalam rapat kerja dengan Kementerian Keuangan (Kemkeu) di DPR, Kamis (13/10). Kemkeu melaporkan, hingga akhir September 2016, realisasi subsidi kredit program, baru mencapai Rp 1,47 triliun atau kurang dari 10% dari target dalam APBN Perubahan pada tahun ini yang sebesar Rp 15,77 triliun. Salah satu pos anggaran dengan penyerapan yang rendah, yakni subsidi bunga kredit usaha rakyat (KUR) yang baru Rp 956,6 miliar dari target Rp 10,5 triliun.