Realisasi Transfer ke Daerah Melonjak 9,9%, Pengamat Soroti Hal Ini



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat realisasi penyaluran Transfer ke Daerah (TKD) sampai dengan semester I tahun 2024 mencapai Rp 400 triliun atau naik 9,9% dibandingkan periode sebelumnya yang tercatat Rp 346,1 triliun .

"TKD pada tahun 2024 diarahkan untuk mendukung transformasi ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan melalui peningkatan kualitas tata kelola dan kinerja pengelolaan TKD," tulis Kemenkeu dalam dokumen Laporan Realisasi Semester I dan Prognosis Semester II APBN 2024.

Staf Bidang Ekonomi, Industri, dan Global Markets dari Bank Maybank Indonesia Myrdal Gunarto mengatakan bahwa kenaikan TKD tersebut tidak serta merta menggambarkan kondisi daerah yang belum mandiri mengelola fiskal.


Myrdal berpendapat kenaikan TKD karena besarnya realisasi kebutuhan program pemerintah, mulai dari biaya rutin gaji pegawai di daerah, gaji ke-13, program bantuan sosial dan program kebutuhan pemilu.

Baca Juga: Realisasi Penyaluran TKD Capai Rp 400 Triliun hingga Semester I-2024

"Itu wajar kalau naik, dan kalau kita lihat dari sisi daerah bisa mandiri atau tidak itu semua tergantung potensi di daerahnya masing-masing," kata Myrdal kepada Kontan, Rabu (17/7).

Myrdal menerangkan, apabila suatu daerah menjadi sentra produksi untuk suatu komoditas maka sudah pasti pendapatan daerah tersebut besar. 

"Kalau memang daerah tersebut belum ada potensi yang bisa menghasilkan pendapatan besar, perlu ada kreativitas walaupun untuk daerah tersebut pasti di drive oleh anggaran dari pemerintah. Dan di sini pemerintah pusat diharapkan bisa memberikan dampak untuk mendorong aktivitas perekonomian daerah," ucapnya.

Kemenkeu mengungkapkan bahwa anggaran TKD pada APBN tahun 2024 dialokasikan sebesar Rp 857 triliun. Hal ini sejalan dengan komitmen Pemerintah untuk terus meningkatkan pembangunan di daerah melalui dukungan pendanaan penyelenggaraan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah, peningkatan kesejahteraan masyarakat dan kegiatan pembangunan lainnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari