KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia Tbk (
BBNI) menyepakati perjanjian kredit dengan PT Geo Dipa Energi untuk membiayai dua proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP). Nilai kredit yang dikucurkan perbankan pelat merah ini mencapai US$ 34 juta. Direktur Corporate Banking BNI Silvano Rumantir menjelaskan, pembiayaan ini akan turut merealisasikan Proyek Pembangunan PLTP Patuha Unit 2 yang berkapasitas 1 x 55 MW dan PLTP Dieng Unit 2 dengan kapasitas 1 x 55 MW. Kredit ini merupakan bukti bahwa BNI mendukung secara penuh upaya pengembangan pemanfaatan energi listrik yang berasal dari energi terbarukan (
renewable energy). Hal ini sesuai dengan amanat Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 51/POJK.03/2017 tentang penerapan keuangan berkelanjutan (
sustainable finance).
Asal tahu saja, PT Geo Dipa Energi adalah perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang energi panas bumi, yang mengemban tugas Pemerintah untuk mengembangkan pemanfaatan energi listrik khusus yang berasal dari energi terbarukan.
Baca Juga: Biaya dana BTN, BNI dan Bank Woori sudah menyusut Penandatanganan perjanjian kredit ini menunjukkan wujud sinergi kerjasama antar BUMN dan dukungan terhadap program pemerintah Indonesia dalam penggunaan energi terbarukan. Silvano menambahkan, kredit untuk energi searah dengan salah satu arah strategi bisnis BNI pada tahun 2021 yaitu peningkatan bisnis yang berkelanjutan melalui peningkatan portofolio hijau. BNI memang secara aktif menyalurkan pembiayaan kepada berbagai pembangkit berbasis energi terbarukan, antara lain pembiayaan kepada pembangkit listrik tenaga air, pembangkit listrik tenaga mini hydro, dan pembangkit listrik tenaga panas bumi. Direktur Hubungan Kelembagaan BNI Sis Apik Wijayanto, menyebut, dukungan BNI terhadap sektor energi terbarukan cukup signifikan. Hal itu dapat dilihat dari realisasi total portofolio terhadap sektor energi terbarukan yang mencapai Rp 5,2 triliun pada kuartal I-2021 dan akan terus ditingkatkan. Hal ini dilakukan dalam rangka mendukung implementasi Enviroment, Social, and Governance (ESG). “Untuk ke depannya BNI terus mendukung ekspansi pada sektor ketenagalistrikan, khususnya energi terbarukan. Diharapkan kerjasama ini terus berkembang dikemudian hari, tidak terbatas pada pembiayaan namun juga penggunaan produk-produk BNI lainnya,” ujar dia.
Sementara itu, Direktur Utama Geo Dipa Energi Riki Firmandha Ibrahim mengatakan, perjanjian
non cash loan dengan BNI merupakan bagian dari pengembangan energi terbarukan di Tanah Air. Pihaknya berharap kerjasama dengan BNI dapat terus terjalin secara berkelanjutan. Terlebih saat ini, tren transisi energi pembiayaannya membutuhkan 3 aspek yaitu
environmental, social, dan
corporate governance (ESG). "Jika tidak mengikuti, kita akan kehilangan kesempatan untuk menikmati pendanaan yang menarik yang sesuai dengan tuntutan dunia terhadap turunnya atau mengurangi gerakan rumah kaca di dunia. Semoga ke depannya Indonesia dapat menjadi Geothermal Center of Excellence dan dukungan dari BNI dapat terus terjalin," pungkas Riki.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari