Realme: Kami menyasar anak muda



KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Realme, brand smartphone asal China, kian fokus berkompetisi di market smartphone Indonesia. Setelah sukses memulai debutnya di e-commerce Indonesia akhir tahun lalu, manajemen juga meneruskan distribusinya dijalur offline. Sebelumnya Oktober tahun 2018 kemarin pertama kalinya Realme diluncurkan di Indonesia lewat e-commerce Lazada, vendor ini memecahkan rekor penjualan online produk perdananya dengan harga dibawah Rp 2 jutaan seperti Realme 2 yang terjual sebanyak 15.000 unit hanya dalam 10 menit dan Realme C1 terjual 10.000 unit hanya dalam 40 detik pertama. Hal ini menjadikan manajemen semakin yakin menjajaki segmen smartphone entry-level di Indonesia. Josef Wang, Marketing Director South East Asia Realme mengatakan pihaknya melakukan riset terlebih dahulu sebelum masuk ke pasar Indonesia. Selain concern ke entry-level, perseroan menyasar konsumen anak muda. "Mereka fokus utama kami, dari penjualan yang tercatat 65% pengguna Realme usianya dibawah 30 tahun," sebutnya ditemui Kontan.co.id di kantor Realme, Rabu (9/1). Itulah mengapa peluncuran perdana vendor ini memakai jalur e-commerce alias online. Selain, kata Josef, jalur online dapat mengurangi cost berlebihan di awal peluncuran. Meski demikian, jalur offline tidak diabaikan begitu saja, saat ini Realme telah bekerja sama dengan 4.800 toko yang memasarkan produknya diseluruh indonesia. Selain itu perseroan menguatkannya dengan 117 service center di berbagai kota besar. Perkara target, manajemen mengaku belum berharap yang muluk-muluk. "Apalagi kami baru masuk (ke Indonesia) baru beberapa bulan. Yang menjadi target utama kami bagaimana brand awareness masyarakat dapat meningkat," kata Josef. Sekadar informasi, Realme pertama muncul 2010 sebagai brand subsider dari Oppo Electronic Corporation di China dengan nama Oppo Real. Namun 2018 kemarin Realme mengumumkan status sebagai perusahaan independen yang terpisah dari Oppo. Apakah Realme akan bersaing dan memperebutkan pasar yang sama dengan Oppo, manajemen mengaku segmentasi pasar yang disasar keduanya cukup berbeda. Justru vendor entry-level semacam Xiaomi dan Honor diakui menjadi pesaing Realme karena agresivitas brand tersebut dalam menjajaki pasar. Sementara itu Josef mengatakan, Indonesia bakal menjadi pasar potensial bagi Realme setelah India. Vendor ini memang menyasar pasar smartphone di luar China, pertama kali diluncurkan di India Mei 2018 yang lalu sampai saat ini total pengguna smartphone Realme mencapai 4 juta orang. Manajemen mengaku, mayoritas masih diisi oleh India setelahnya baru Indonesia. Mengenai detilnya, Josef belum dapat membeberkan hal tersebut, yang jelas Indonesia bakal menjadi fokus utama Realme sebagai market smartphone terbesat se-Asia Tenggara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Azis Husaini