KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk (Reasuransi Marein/MREI) turut angkat bicara terkait isu hardening market yang masih terjadi di pasar perasuransian. Adapun hardening market merupakan kondisi atau fenomena yang diyakini dapat memicu penurunan kinerja industri asuransi dan reasuransi. Fenomena itu salah satunya bisa menyebabkan industri melakukan penyesuaian tarif premi. Mengenai hal itu, Direktur Independen Reasuransi Marein, Trinita Situmeang, mengatakan pasar reasuransi memiliki siklus tersendiri. Trinita menilai semua saling berkaitan satu sama lain karena adanya siklus tersebut.
Baca Juga: Terbaru, 3 Saham Akan Bayar Dividen, Salah Satunya Blue Chip Di LQ45 Oleh karena itu, dia melihat bahwa hardening market masih akan berlangsung karena beberapa penyebab. Salah satunya disebabkan faktor eksternal, yakni dipicu performa atau exposure yang diperoleh oleh perusahaan asuransi dan reasuransi di seluruh dunia. "Dengan adanya beberapa klaim besar, kemudian perubahan iklim, adanya risiko semisal pandemi Covid-19, hingga adanya kewaspadaan terhadap biaya kesehatan, tentu juga akan berimbas terhadap kondisi perusahaan asuransi dan reasuransi di Indonesia," ujarnya dalam konferensi pers di Plaza Marein, Jakarta Selatan, Kamis (27/6). Trinita menyebut kondisi pasar yang masih diselimuti fenomena hardening market merupakan suatu tantangan sehingga memerlukan strategi adaptif dari industri asuransi dan reasuransi.
Baca Juga: Maskapai Reasuransi Indonesia (MREI) Tebar Dividen Rp 7,77 Miliar "Hardening market tersebut adalah strong call untuk industri berbenah. Jadi, melakukan pengetahuan yang berdaya tahan, lebih berfokus kepada sustainability baik dari sisi portfolio, risk management, dan persiapan secara teknikal untuk menghadapi risiko baru hingga risiko yang makin tinggi derajat risikonya, seperti catastrophic," tuturnya. Dengan memberikan proteksi atau membuat estimasi proteksi, Trinita moneybag perusahaan reasuransi akan tetap bisa berperan apabila risiko-risiko tersebut terjadi.
Sebagai informasi, Reasuransi Marein mencatat pendapatan premi bruto sebesar Rp 712,53 miliar pada kuartal I-2024. Nilai itu mengalami kenaikan sebesar 9,33%, dibandingkan periode sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp 651,72 miliar. Peningkatan tersebut disebabkan karena kenaikan premi pada lini usaha umum dan jiwa.
Baca Juga: Usai Akuisisi, Kitabisa Rilis Lagi Program Salingjaga Selain itu, Reasuransi Marein membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp 34,87 miliar pada kuartal I-2024. Nilai itu meningkat 22,57%, jika dibandingkan kuartal I-2023 yang sebesar Rp 28,45 miliar. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Noverius Laoli