Rebalancing MSCI small cap Indonesia mulai berlaku, simak kinerja 10 anggota barunya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. MSCI Inc. menyeimbangkan kembali (rebalancing) MSCI Small Cap Indonesia Index dengan menambahkan sepuluh saham dan mendepak 14 saham. Indeks hasil rebalancing ini berlaku mulai Jumat, 29 Mei 2020.

Dari sepuluh saham yang menjadi anggota baru indeks, tiga saham mencatatkan kenaikan harga yang signifikan, yaitu PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), PT Pacific Strategic Financial Tbk (APIC), dan PT Jasa Marga Tbk (JSMR).

Berdasarkan data RTI, hingga perdagangan Jumat (29/5), harga AALI meningkat 35,16% menjadi Rp 7.400 per saham dalam sebulan terakhir. Lalu, harga APIC naik 38% ke Rp 1.035 per saham dan JSMR melesat 39,22% menjadi Rp 3.550 per saham.


Baca Juga: Tiga saham anggota baru indeks MSCI small cap naik tinggi

Kemudian, tiga saham lainnya yang menjadi anggota baru MSCI Small Cap Indonesia Index juga menorehkan kenaikan harga meski tidak signifikan. Sebut saja saham PT Bintang Oto Global Tbk (BOGA) yang tumbuh 1,94% menjadi Rp 1.575 per saham, PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) yang naik 3,43% ke Rp 362 per saham, dan PT Bukit Asam Tbk (PTBA) yang meningkat 5,14% ke Rp 145 per saham.

Sebaliknya, empat saham sisanya, yaitu PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), PT Nusantara Properti Internasional Tbk (NATO), dan PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM) mencatatkan penurunan harga. Besaran penurunan tersebut berkisar antara 3%-26% dalam sebulan terakhir.

Analis Jasa Utama Capital Sekuritas Chris Apriliony berpendapat, harga AALI dan JSMR kembali menguat dalam sebulan terakhir ini karena sudah turun dalam sejak awal 2020. Bahkan, kenaikan harga tersebut  belum mengembalikan harga sahamnya ke level tahun lalu.

Baca Juga: Ada empat emiten baru dalam indeks berkapitalisasi kecil MSCI, ini rekomendasi analis

Dari segi fundamental, pendapatan Jasa Marga 2019 juga dinilai masih cukup solid meski mencatatkan penurunan pendapatan. Emiten pengelola jalan tol ini membukukan pendapatan Rp 26,34 triliun pada 2019 atau merosot 28,75% year on year (yoy) dengan pertumbuhan laba bersih 0,45% yoy menjadi Rp 2,21 triliun.

Editor: Noverius Laoli