JAKARTA. Setelah terlempar ke level terendah sejak Desember 2008 silam, harga nikel perlahan merangkak naik. Meski dinilai penguatan ini rentan koreksi, ada peluang Kamis (12/11) harga masih mampu mendulang kenaikan terbatas. Mengutip Bloomberg, Rabu (11/11) pukul 13.21 WIB harga nikel kontrak pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange terangkat 0,78% ke level US$ 9.580 per metrik ton dibanding hari sebelumnya. Namun, harga masih tergerus 2,83% dalam sepekan terakhir. Ibrahim, Pengamat Komoditas PT SoeGee Futures mengatakan rebound harga ini terjadi karena sajian mixed data ekonomi China. Data penjualan ritel China Oktober 2015 naik ke level 11% dibanding Oktober 2014 yakni 10,9%. Begitu pun dengan fixed asset investment Oktober 2015 dirilis sesuai prediksi yakni 10,2%.
Rebound nikel tersokong fundamental dan teknikal
JAKARTA. Setelah terlempar ke level terendah sejak Desember 2008 silam, harga nikel perlahan merangkak naik. Meski dinilai penguatan ini rentan koreksi, ada peluang Kamis (12/11) harga masih mampu mendulang kenaikan terbatas. Mengutip Bloomberg, Rabu (11/11) pukul 13.21 WIB harga nikel kontrak pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange terangkat 0,78% ke level US$ 9.580 per metrik ton dibanding hari sebelumnya. Namun, harga masih tergerus 2,83% dalam sepekan terakhir. Ibrahim, Pengamat Komoditas PT SoeGee Futures mengatakan rebound harga ini terjadi karena sajian mixed data ekonomi China. Data penjualan ritel China Oktober 2015 naik ke level 11% dibanding Oktober 2014 yakni 10,9%. Begitu pun dengan fixed asset investment Oktober 2015 dirilis sesuai prediksi yakni 10,2%.