KONTAN.CO.ID - Setelah diresmikan pada November 2022, Reckitt Indonesia dan Health Innovation Exchange (HIEx), bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, hari ini mengumumkan tujuh pemenang Program Fight for Access Accelerator Indonesia. Beberapa startup terpilih yang akan bergabung dalam Accelerator Cohort dari Fight for Access Accelerator pertama adalah Neurabot, Pedis Care, Primaku, Little Joy, KITA, Lovecare, dan Riliv. Para pemenang ini adalah tujuh start-up inovatif yang berbasis di Indonesia yang telah menghadirkan solusi unik untuk mengatasi permasalahan kesehatan terkait kesehatan mental, ibu dan bayi, parenting, dan masih banyak lagi. Pengumuman tersebut dilakukan bersamaan dengan perhelatan Health Innovation Day 2023 yang diselenggarakan di Auditorium Siwabessy, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Fight for Access Accelerator Indonesia merupakan program akselerator dan inkubator pertama yang memiliki fokus terhadap pemberdayaan perempuan dan akses terhadap pelayanan kesehatan melalui perusahaan rintisan yang dipimpin oleh perempuan dengan menyediakan pendanaan tahap awal dan sumber daya yang dapat memfasilitasi perkembangan dari masing-masing start-up terpilih.
Dengan menekankan fokus pada pemberdayaan perempuan, Fight for Access Accelerator di Indonesia turut mengangkat inovasi berbasis akar rumput (grassroots) yang secara signifikan mempromosikan entrepreneurship yang dilakukan oleh perempuan dan meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan. Dalam rangka mencapai tujuan yang menantang tersebut, Reckitt Indonesia dan HIEx bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan RI, dan mitra inkubator sesama lainnya. Selain itu, Reckitt Indonesia dan HIEx dengan senang hati juga mengumumkan bahwa kemitraan yang berjalan bersama Kementerian Kesehatan RI semakin meluas dengan rencana pendirian Health Tech Space. Health Tech Space ini akan menjadi pusat pertukaran informasi dan pengembangan ekosistem inovasi teknologi kesehatan di Indonesia. Health Tech Space sendiri akan dibuka di tiga lokasi berbeda dan dapat diakses oleh publik. Dalam pidato rangkaian pengumuman pemenang, Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengatakan “Pada kesempatan yang baik ini, saya mengucapkan selamat kepada para inovator terbaik yang terpilih pada ajang Health Innovation Sprint Accelerator 2023 maupun Fight for Access Accelerator Indonesia. Saya berharap tidak hanya untuk para pemenang, namun juga untuk seluruh inovator yang telah berpartisipasi agar terus membangun kolaborasi dan berinovasi. Saya juga ingin mengucapkan terima kasih atas kerja sama dan dukungan yang diberikan oleh East Ventures, Kedutaan Besar Inggris, serta Reckitt dan Health Innovation Exchange yang telah membantu dan berkontribusi dalam mengembangkan ekosistem industri teknologi kesehatan di Indonesia melalui penyelenggaraan berbagai program yang inovatif. Semoga berbagai program tersebut dapat terus diselenggarakan di tahun-tahun berikutnya agar transformasi teknologi kesehatan di Indonesia dapat terus terakselerasi hingga menghadirkan pelayanan kesehatan yang lebih berkualitas, adil, dan merata bagi seluruh masyarakat.” Sebagai salah satu pendiri dari Fight for Access Accelerator, Reckitt sangat berkomitmen pada upaya pemberdayaan perempuan dan peningkatan pelayanan kesehatan. Harmeet Bhalla, Direktur Utama Reckitt Indonesia, mengatakan, "Di Reckitt, kami memiliki tujuan utama untuk menjadikan dunia menjadi lebih bersih dan sehat. Program Fight for Access Accelerator tidak hanya mendukung gagasan-gagasan ini, namun juga memberikan gambaran yang menarik bagi ekosistem layanan kesehatan yang lebih baik di Indonesia. Kami percaya bahwa kesehatan adalah hak setiap orang, bukan hak istimewa perseorangan. Hal ini selalu menjadi fokus utama kami, seperti yang terlihat dari program sosial yang terus kami berikan melalui sejumlah produk kami, seperti Dettol, Durex, dan Harpic. Di Reckitt, kami terus berjuang untuk memberikan akses yang lebih baik terhadap kebersihan, kesehatan, dan makanan bergizi untuk siapapun tanpa terkecuali. Sadar bahwa kami tidak bisa melakukan hal ini sendiri, kami sangat senang untuk bekerja bersama tujuh start-up ini sebagai agen perubahan untuk mendorong inovasi yang akan menghasilkan perubahan yang kita semua inginkan, yaitu akses yang lebih baik terhadap kesehatan bagi seluruh masyarakat Indonesia. Dengan bantuan yang diberikan oleh Fight for Access Accelerator, Reckitt percaya bahwa para inovator ini akan membawa perubahan signifikan dan mencapai hasil dalam skala besar untuk ekosistem layanan kesehatan di Indonesia dan dapat memberdayakan masyarakat secara luas." Dipilih berdasarkan empat kategori penilaian yang paling menonjol (dampak, skalabilitas operasional, inovasi, dan keberlanjutan finansial), ketujuh start-up ini akan diberikan akses terhadap pelatihan, bimbingan, dan pendanaan yang disesuaikan untuk mengatasi sejumlah hal yang dapat mengakselerasi perkembangan dan keberlanjutan bisnis mereka yang nantinya dapat mendorong hasil positif bagi bidang kesehatan di Indonesia. Setiap pemenang juga akan menerima investasi modal hingga US$25.000, di mana mereka akan melalui proses due diligence setelah pelatihan, dalam bentuk obligasi konversi yang akan memberikan mereka pendanaan berkelanjutan (sustainable funding) untuk mendukung pertumbuhan start-up mereka. Sebagai program yang melibatkan pesertanya secara intensif dalam satu tahun ke depan, Fight for Access Accelerator juga akan menghubungkan mereka dengan investor, lembaga pemerintah, dan inovator lainnya untuk membantu memperluas dan memanfaatkan platform start-up mereka dalam jangka panjang. Di penghujung program nanti, akan dilakukan evaluasi dampak untuk menentukan langkah-langkah lebih lanjut bagi start-up pemenang untuk dapat terus berkembang secara berkelanjutan. Pradeep Kakkattil, CEO dari HIEx mengungkapkan, "UMKM dan start-up merupakan kekuatan pendorong utama dari pertumbuhan ekonomi yang luar biasa di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. Menariknya, hampir separuh dari pasar UMKM Indonesia merupakan bisnis yang dimiliki perempuan. Meskipun begitu, saat ini mereka justru mendapatkan akses yang lebih rendah terhadap modal. Itulah mengapa kami menghadirkan Fight for Access Accelerator di Indonesia. Kami hadir untuk mendukung para pengusaha yang berani dan memiliki impian untuk melakukan perubahan berkelanjutan yang dapat memberdayakan masyarakat, terutama perempuan. Setelah proses seleksi yang ketat, kami telah mengidentifikasi tujuh pemenang yang kami percaya memiliki solusi untuk dapat meningkatkan ekosistem kesehatan Indonesia. Mereka berhak mendapatkan modal awal dan berbagai bimbingan untuk memfasilitasi pertumbuhan mereka dan memungkinkan mereka berpartisipasi dalam menciptakan lingkungan pelayanan kesehatan Indonesia yang ingin dicapai oleh Fight for Access Accelerator, yaitu akses pada layanan kesehatan yang lebih baik." Sebelum diadakan di Indonesia pada tahun 2022, Program Fight for Access Accelerator telah diselenggarakan di 3 negara, yaitu Afrika Selatan, Brasil, dan Inggris. Melalui Reckitt Fight for Access Fund yang pertama kali diperkenalkan pada tahun 2020, upaya ini berhasil dilaksanakan di beberapa negara tersebut dengan fokus pada layanan kesehatan dan akses untuk water sanitation and hygiene.
Di Indonesia, Fight for Access Accelerator adalah mitra dari Kementerian Kesehatan Indonesia dalam upayanya untuk membangun sistem pelayanan kesehatan yang transformasional. Untuk alasan ini, Fight for Access Accelerator berkomitmen untuk memastikan keberlanjutan ekosistem layanan kesehatan di Indonesia, dengan membantu tujuh pemenang ini melahirkan inovasi dalam satu tahun ke depan, dan di tahun-tahun mendatang. Bukti lain dari komitmen pasti Reckitt terhadap sistem pelayanan kesehatan Indonesia yang lebih baik juga tercermin melalui kolaborasinya dengan Kementerian Kesehatan RI dalam mendirikan Health Tech Space. Inisiatif ini bertujuan menjadi pusat pertukaran informasi dan pengembangan ekosistem inovasi teknologi kesehatan di Indonesia, dan ruang-ruang ini akan tersedia di tiga lokasi berbeda dan terbuka untuk umum.
Baca Juga: Reckitt dan Health Innovation Exchange Luncurkan Fight for Access Accelerator Program Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti