JAKARTA. PT Red Planet Indonesia Tbk mencari pendanaan melalui penawaran umum terbatas dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau
right issue. Dari aksi ini, PT Red Planet Indonesia Tbk menargetkan bisa mengantongi dana sekitar Rp 408,93 miliar. Jumlah saham yang ditawarkan sebanyak-banyaknya 4,08 miliar atau sekitar 37,5% dari modal disetor. Adapun nilai nominal sekitar Rp 100 per saham. Periode perdagangan HMETD dijadwalkan pada 21-27 Februari 2017. Sedangkan pencatatan HMETD di Bursa Efek Indonesia (BEI) akan dilakukan pada 21 Februari 2017.
Direktur Utama Red Planet Ng Suwito optimistis bisa menggenggam dana sesuai target. "Kami telah memiliki
stanby buyer yang siap menyerap sekitar Rp 270 miliar," ujar Suwito kepada KONTAN, Selasa (14/2). Nantinya, sebagian dana hasil
right issue sebesar Rp 142,810 miliar untuk melunasi utang anak-anak perusahaan, seperti PT Red Planet Hotel Bekasi, PT Red Planet Hotel Makassar, PT Red Planet Hotel Palembang, PT Red Planet Hotel Pekanbaru, PT Red Planet Hotels Solo, PT Red Planet Hotel Surabaya serta PT Red Planet Hotels Indonesia kepada PT Bank CIMB Niaga. Kemudian, sekitar Rp 12,04 miliar untuk pembayaran utang kepada pihak berelasi yakni Red Planet Holdings (Indonesia) Limited dan sekitar Rp 9,05 miliar akan digunakan untuk modal kerja. Sisanya, sekitar Rp 110 miliar akan digunakan untuk pengembangan proyek baru yang berlokasi di daerah Jabodetabek serta renovasi
lobby dan area depan hotel Red Planet Pasar Baru agar tampilannya lebih menarik pelanggan. Tahun ini, perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode saham PSKT itu akan membangun satu proyek hotel di Kelapa gading, Jakarta Utara. Pembangunan akan dimulai pada akhir kuartal pertama. "Hotel tersebut terdiri dari 180 kamar," ujar Suwito. Untuk investasi pembangunan hotel diperkirakan menelan dana sekitar Rp 80 miliar hingga Rp 100 miliar. Proyek itu merupakan hotel bintang dua.
Diperkirakan, hotel akan mulai beroperasi pada akhir 2018 atau awal 2019."Kami menargetkan tingkat okupansi hotel baru bisa berkisar 85%-90%," kata dia. PSKT menargetkan pendapatan tahun ini bisa naik 10%-15% dibandingkan realisasi tahun lalu.Target itu relatif sama dibandingkan kenaikan pendapatan tahun lalu yang sekitar 15% dibandingkan akhir 2015 sebesar Rp 66,48 miliar. Dengan demikian, pendapatan tahun 2016 berkisar Rp 76,45 miliar. Sedangkan target tahun ini diperkirakan bisa mencapai Rp 87,91 miliar. "Pendapatan tahun ini akan ditopang oleh
recurring income dari hotel yang sudah ada," ujar Suwito. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Adi Wikanto