Redakan ketegangan, Jerman dan AS minta Rusia tarik pasukan dari perbatasan Ukraina



KONTAN.CO.ID - BERLIN. Kanselir Jerman Angela Merkel dan Presiden AS Joe Biden meminta Rusia untuk menarik pasukan dari perbatasan Ukraina untuk mengurangi situasi di kawasan itu, juru bicara Pemerintah Jerman mengatakan pada Rabu (13 April).

Amerika Serikat dan NATO khawatir dengan penumpukan besar pasukan Rusia di dekat Ukraina dan di Krimea, semenanjung yang dicaplok Moskow dari Kyiv pada 2014 lalu.

Rusia dan Ukraina mengadakan latihan militer serentak pada Rabu, ketika menteri luar negeri dan menteri pertahanan NATO memulai diskusi darurat tentang pengumpulan pasukan Rusia di dekat perbatasan Ukraina.


Dalam pembicaraan lewat telepon, Merkel dan Biden membahas perkembangan terbaru di Timur Ukraina kemudian meminta Rusia untuk menghindari eskalasi lebih lanjut.

Baca Juga: Memanas, Ukraina sebut Rusia bakal simpan senjata nuklir di Krimea

"Kanselir Jerman dan Presiden AS setuju, Rusia harus mengurangi bala bantuan pasukan terbaru untuk meredakan situasi," kata juru bicara Pemerintah Jerman Steffen Seibert, seperti dikutip Reuters.

Gedung Putih mengatakan dalam sebuah pernyataan, Biden dan Merkel menyatakan keprihatinan tentang penumpukan pasukan Rusia di perbatasan Ukraina dan di Krimea yang diduduki.

"Dan menegaskan kembali dukungan mereka untuk kedaulatan dan integritas teritorial Ukraina," sebut Gedung Putuh, seperti dilansir Reuters.

Sekretaris Pers Gedung Putih Jen Psaki menyebutkan, Biden telah berbicara dengan Presiden Rusia Vladimir Putin pada Selasa (13 April) lalu untuk menekankan konsekuensi dari kegiatan Rusia.

Sementara sumber diplomatik Turki mengungkapkan kepada Reuters pada Rabu (14 April), Amerika Serikat telah membatalkan pengerahan dua kapal perang ke Laut Hitam.

Selanjutnya: Tegang! NATO kirim 40.000 pasukan dan 15.000 persenjataan ke dekat perbatasan Rusia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: S.S. Kurniawan