Redemption reksadana capai Rp 88,37 triliun



JAKARTA. Fluktuasi pasar modal memicu penarikan dana atau redemption reksadana. Data otoritas jasa keuangan (OJK) mencatat total redemption reksadana sepanjang tahun mencapai Rp 88,37 triliun hingga akhir April 2015.

Kendati demikian, total dana masuk atau subscription mampu menutup redemption. Pada periode tersebut, total subscription mencapai Rp 103,66 triliun.

Sehingga, dana kelolaan masih naik menjadi Rp 256,78 triliun pada April 2015 dibandingkan akhir 2014 lalu yang sebesar Rp 241,57 triliun.


Redemption terbesar terjadi di bulan Februari mencapai Rp 22,90 triliun. Pada saat itu, total subscription hanya sekitar Rp 19,29 triliun.

Sedangkan total redemption pada bulan April mencapai Rp 22,14 triliun. Sedangkan subscription mencapai Rp 32,65 triliun.

Analis Infovesta Utama Viliawati memperkirakan tekanan pada pasar reksadana menurut masih akan berlanjut seiring belum adanya sentimen positif yang menopang kinerja bursa saham dan obligasi domestik. Pasalnya, rilis data inflasi Mei relatif tinggi dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.

Selain itu, pelemahan nilai tukar yang masih berlanjut, serta adanya aksi jual investor asing berturut-turut sejak akhir bulan lalu menjadi sentimen pemberat kinerja bursa.

"Valuasi bursa saham relatif masih mahal di tengah direvisinya proyeksi ekonomi domestik juga berpotensi membayangi kinerja pasar modal hingga akhir tahun," tutur dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto