JAKARTA. Langkah pemerintah dan Bank Indonesia untuk (BI) menjamin wesel ekspor berjangka tak membuat bank berniat menurunkan bunga khususnya untuk kredit ekspor. Bankir beralasan mereka masih harus membayar mahal pendanaan bank khususnya valuta asing. Direktur Utama PT Bank NISP Tbk Pramukti Surjaudaja mengakui langkah BI memberikan fasilitas rediskonto memang memberikan alternatif bagi bank untuk mendapatkan pendanaan. Bank bisa menggadaikan wesel ekspor berjangka kepada BI tanpa harus menunggu pembayaran dari pembeli dari luar negeri. Tapi kebijakan ini hanya memberi kelonggaran untuk mencari likuiditas dolar yang saat ini sedang ketat. Artinya, kebijakan ini tidak bisa mengakomodasi keinginan eksportir agar bank menurunkan bunga terutama kredit ekspor.
Rediskonto Tak Membuat Bunga Kredit Turun
JAKARTA. Langkah pemerintah dan Bank Indonesia untuk (BI) menjamin wesel ekspor berjangka tak membuat bank berniat menurunkan bunga khususnya untuk kredit ekspor. Bankir beralasan mereka masih harus membayar mahal pendanaan bank khususnya valuta asing. Direktur Utama PT Bank NISP Tbk Pramukti Surjaudaja mengakui langkah BI memberikan fasilitas rediskonto memang memberikan alternatif bagi bank untuk mendapatkan pendanaan. Bank bisa menggadaikan wesel ekspor berjangka kepada BI tanpa harus menunggu pembayaran dari pembeli dari luar negeri. Tapi kebijakan ini hanya memberi kelonggaran untuk mencari likuiditas dolar yang saat ini sedang ketat. Artinya, kebijakan ini tidak bisa mengakomodasi keinginan eksportir agar bank menurunkan bunga terutama kredit ekspor.