JAKARTA. Rencana Bank Indonesia (BI) memberlakukan kurs acuan rupiah terhadap dollar AS belum kelar. Namun, sudah muncul beberapa alternatif untuk menentukan referensi kurs itu. Pembahasan kurs acuan antara tim teknis BI dengan bank-bank devisa sudah menghasilkan beberapa poin penting. Misalnya saja, pelaporan kurs yang akan dilakukan bank bukan merupakan sebuah kuotasi. "Yang dilaporkan adalah jumlah transaksi yang terbesar, jadi yang dilaporkan adalah transaksi yang sudah terjadi atau sudah deal," ungkap Deputi Gubernur BI Halim Alamsyah, Kamis (21/2). Nilai tersebut akan dirata-ratakan dan dicarikan bobotnya. Kemudian hasilnya menjadi rata-rata tertimbang yang akan digunakan sebagai dasar kurs. Namun Halim masih belum mau membocorkan acuan mengenai ketentuan bobot terhadap kurs itu.
Referensi kurs tidak menggunakan kuotasi
JAKARTA. Rencana Bank Indonesia (BI) memberlakukan kurs acuan rupiah terhadap dollar AS belum kelar. Namun, sudah muncul beberapa alternatif untuk menentukan referensi kurs itu. Pembahasan kurs acuan antara tim teknis BI dengan bank-bank devisa sudah menghasilkan beberapa poin penting. Misalnya saja, pelaporan kurs yang akan dilakukan bank bukan merupakan sebuah kuotasi. "Yang dilaporkan adalah jumlah transaksi yang terbesar, jadi yang dilaporkan adalah transaksi yang sudah terjadi atau sudah deal," ungkap Deputi Gubernur BI Halim Alamsyah, Kamis (21/2). Nilai tersebut akan dirata-ratakan dan dicarikan bobotnya. Kemudian hasilnya menjadi rata-rata tertimbang yang akan digunakan sebagai dasar kurs. Namun Halim masih belum mau membocorkan acuan mengenai ketentuan bobot terhadap kurs itu.