JAKARTA. PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) berencana mengurangi beban bunga. Emiten pelat merah ini tengah mencari pinjaman baru guna keperluan refinancing utang dan modal kerja anak usahanya, PT Saka Energi Indonesia. PGAS menggandeng enam lembaga keuangan untuk membantu pencarian dana tersebut. Keenamnya adalah, BNP Paribas, Citi, HSBC, Mizuho, dan Sumitomo Mitsui Banking Corp. "Kira-kira pinjaman barunya nanti US$ 250 juta," ujar Direktur Keuangan PGAS Nusantara Suyono, Rabu (9/8). Nusantara belum bisa membeberkan utang mana yang bakal dibayar. Berdasarkan laporan keuangan PGAS kuartal I 2017, ada utang Saka Energi yang bakal jatuh tempo akhir bulan ini. Utang tersebut merupakan fasilitas pinjaman dari Bank Mandiri dengan plafon US$ 300 juta. Dari jumlah tersebut, sisa fasilitas pinjaman yang belum digunakan sebesar US$ 188,72 juta.
Refinancing, PGAS cari pinjaman US$ 250 juta
JAKARTA. PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) berencana mengurangi beban bunga. Emiten pelat merah ini tengah mencari pinjaman baru guna keperluan refinancing utang dan modal kerja anak usahanya, PT Saka Energi Indonesia. PGAS menggandeng enam lembaga keuangan untuk membantu pencarian dana tersebut. Keenamnya adalah, BNP Paribas, Citi, HSBC, Mizuho, dan Sumitomo Mitsui Banking Corp. "Kira-kira pinjaman barunya nanti US$ 250 juta," ujar Direktur Keuangan PGAS Nusantara Suyono, Rabu (9/8). Nusantara belum bisa membeberkan utang mana yang bakal dibayar. Berdasarkan laporan keuangan PGAS kuartal I 2017, ada utang Saka Energi yang bakal jatuh tempo akhir bulan ini. Utang tersebut merupakan fasilitas pinjaman dari Bank Mandiri dengan plafon US$ 300 juta. Dari jumlah tersebut, sisa fasilitas pinjaman yang belum digunakan sebesar US$ 188,72 juta.