JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia Tbk memberikan kredit sindikasi kepada PT Visi Media Asia Tbk (VIVA) untuk refinancing utang dalam bentuk mata uang Dollar Amerika Serikat (USD). BNI menjadi pemimpin kredit sindikasi. Selain BNI ada beberapa bank lain yang menjadi anggota sindikasi ini diantaranya Bank BRI, Bank Sumsel Babel dan Credit Suisse. Jumlah kredit sindikasi ini tercatat sebesar Rp 2,3 triliun yang sebagian besar porsinya diambil oleh BNI yaitu sebesar Rp 1 triliun sisanya dibagi oleh beberapa bank lain seperti BRI sebesar Rp 500 miliar dan Credit Suisse sebesar Rp 600 miliar. Sedangan sisanya Rp 200 miliar diambil oleh BPD Sumsel Babel. Direktur Bisnis dan Korporasi BNI Herry Sidharta mengatakan, pertimbangan BNI memberikan kredit sindikasi ini adalah melihat prospek, kondisi keuangan dan proyeksi kemampuan pembayaran dari debitur yaitu VIVA. Herry mengatakan, tujuan utama sindikasi ini adalah agar risiko bisa terbagi rata dengan beberapa bank lain. “Kita mengajak BPD yang tentunya sesuai dengan strategi bisnis mereka disamping risk itu sendiri,” ujar Herry kepada KONTAN, Selasa, (13/9).
Refinancing VIVA, BNI beri sindikasi Rp 2,3 T
JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia Tbk memberikan kredit sindikasi kepada PT Visi Media Asia Tbk (VIVA) untuk refinancing utang dalam bentuk mata uang Dollar Amerika Serikat (USD). BNI menjadi pemimpin kredit sindikasi. Selain BNI ada beberapa bank lain yang menjadi anggota sindikasi ini diantaranya Bank BRI, Bank Sumsel Babel dan Credit Suisse. Jumlah kredit sindikasi ini tercatat sebesar Rp 2,3 triliun yang sebagian besar porsinya diambil oleh BNI yaitu sebesar Rp 1 triliun sisanya dibagi oleh beberapa bank lain seperti BRI sebesar Rp 500 miliar dan Credit Suisse sebesar Rp 600 miliar. Sedangan sisanya Rp 200 miliar diambil oleh BPD Sumsel Babel. Direktur Bisnis dan Korporasi BNI Herry Sidharta mengatakan, pertimbangan BNI memberikan kredit sindikasi ini adalah melihat prospek, kondisi keuangan dan proyeksi kemampuan pembayaran dari debitur yaitu VIVA. Herry mengatakan, tujuan utama sindikasi ini adalah agar risiko bisa terbagi rata dengan beberapa bank lain. “Kita mengajak BPD yang tentunya sesuai dengan strategi bisnis mereka disamping risk itu sendiri,” ujar Herry kepada KONTAN, Selasa, (13/9).