JAKARTA. Meski harus berhadapan dengan berbagai regulasi yang memberatkan, industri rokok domestik diperkirakan masih bisa tumbuh 7% per tahun. Fakta inilah yang membuat pebisnis rokok terus saja berekspansi. Apalagi, Direktorat Jenderal Bea Cukai Kementerian Keuangan memproyeksikan tahun ini produksi rokok yang bisa menyumbang cukai ke negara sebanyak 341 miliar batang. Melihat kondisi ini, PT Wismilak Inti Makmur Tbk (WIIM) menargetkan kapasitas produksi rokok perusahaan terus naik. Tahun ini, Wismilak mematok produksi 3,6 miliar batang selama 2013 atau naik 20% dari produksi 2012 yang mencapai tiga miliar batang. Surjanto Yasaputera, Sekretaris Perusahaan Wismilak mengatakan, tahun ini, pihaknya akan menggenjot penjualan rokok mild yang diprediksi tumbuh lebih tinggi dari pertumbuhan industri. "Pertumbuhan penjualan tahun ini masih ditopang kontribusi produk sigaret kretek mesin (SKM) sebesar 40% dari total penjualan," kata ke KONTAN akhir pekan lalu.
Regulasi berat, industri rokok tetap ekspansi
JAKARTA. Meski harus berhadapan dengan berbagai regulasi yang memberatkan, industri rokok domestik diperkirakan masih bisa tumbuh 7% per tahun. Fakta inilah yang membuat pebisnis rokok terus saja berekspansi. Apalagi, Direktorat Jenderal Bea Cukai Kementerian Keuangan memproyeksikan tahun ini produksi rokok yang bisa menyumbang cukai ke negara sebanyak 341 miliar batang. Melihat kondisi ini, PT Wismilak Inti Makmur Tbk (WIIM) menargetkan kapasitas produksi rokok perusahaan terus naik. Tahun ini, Wismilak mematok produksi 3,6 miliar batang selama 2013 atau naik 20% dari produksi 2012 yang mencapai tiga miliar batang. Surjanto Yasaputera, Sekretaris Perusahaan Wismilak mengatakan, tahun ini, pihaknya akan menggenjot penjualan rokok mild yang diprediksi tumbuh lebih tinggi dari pertumbuhan industri. "Pertumbuhan penjualan tahun ini masih ditopang kontribusi produk sigaret kretek mesin (SKM) sebesar 40% dari total penjualan," kata ke KONTAN akhir pekan lalu.