KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Keterbukaan akses dan mutual legal assistance dalam penanganan kejahatan siber menjadi isu krusial yang mesti dicermati. Tak hanya bagi Indonesia, isu tersebut juga penting untuk mendorong kerja sama antar negara dalam momentum G20 tahun 2022 ini. Peneliti Center of Innovation and Digital Economy Indef Nailul Huda menyoroti, isu kejahatan siber akan berkorelasi erat dengan pertumbuhan ekonomi digital sebagai pilar perekonomian di masa depan. Praktik jual beli data yang cukup sering terjadi menjadi salah satu sentimen negatif yang harus ditangani secara serius. "Banyak kasus penipuan yang berawal dari bocornya data pribadi. Makanya kita perlu tata kelola dan penanganan siber yang berlandaskan perlindungan data pribadi," kata Huda saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (11/7).
Regulasi Data Pribadi Penting untuk Menekan Kejahatan Siber
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Keterbukaan akses dan mutual legal assistance dalam penanganan kejahatan siber menjadi isu krusial yang mesti dicermati. Tak hanya bagi Indonesia, isu tersebut juga penting untuk mendorong kerja sama antar negara dalam momentum G20 tahun 2022 ini. Peneliti Center of Innovation and Digital Economy Indef Nailul Huda menyoroti, isu kejahatan siber akan berkorelasi erat dengan pertumbuhan ekonomi digital sebagai pilar perekonomian di masa depan. Praktik jual beli data yang cukup sering terjadi menjadi salah satu sentimen negatif yang harus ditangani secara serius. "Banyak kasus penipuan yang berawal dari bocornya data pribadi. Makanya kita perlu tata kelola dan penanganan siber yang berlandaskan perlindungan data pribadi," kata Huda saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (11/7).