JAKARTA. Beleid izin berjenjang (multiple license) yang akan diluncurkan Bank Indonesia (BI) mendapatkan tanggapan berbeda-beda dari bankir. Sebagian meminta BI lebih fleksibel menerapkan aturan ini dan memberikan hak hidup bagi bank kecil. Sebagian lagi menilai, langkah BI mengaitkan izin ekspansi dengan rasio efisiensi, seperti biaya operasional (BOPO) dan net interest margin (NIM), tepat. Bagi mereka, bank efisien layak mendapatkan reward dan yang boros diganjar punishment. Direktur Utama Bank BNI, Gatot Murdiantoro Suwondo, mengatakan tujuan kebijakan ini baik. Hanya bank bermodal kuat dan sehat yang bisa mengembangkan bisnis. Hal ini mengurangi munculnya risiko di sektor keuangan, sebab ada bank yang menggarap bisnis berisiko tinggi, tapi tak memiliki modal cukup kuat.
Regulasi multilisensi perbankan memicu polemik
JAKARTA. Beleid izin berjenjang (multiple license) yang akan diluncurkan Bank Indonesia (BI) mendapatkan tanggapan berbeda-beda dari bankir. Sebagian meminta BI lebih fleksibel menerapkan aturan ini dan memberikan hak hidup bagi bank kecil. Sebagian lagi menilai, langkah BI mengaitkan izin ekspansi dengan rasio efisiensi, seperti biaya operasional (BOPO) dan net interest margin (NIM), tepat. Bagi mereka, bank efisien layak mendapatkan reward dan yang boros diganjar punishment. Direktur Utama Bank BNI, Gatot Murdiantoro Suwondo, mengatakan tujuan kebijakan ini baik. Hanya bank bermodal kuat dan sehat yang bisa mengembangkan bisnis. Hal ini mengurangi munculnya risiko di sektor keuangan, sebab ada bank yang menggarap bisnis berisiko tinggi, tapi tak memiliki modal cukup kuat.