JAKARTA. Regulator kian serius memaksa perbankan Tanah Air semakin efisien alias menekan biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO). Yang terbaru, regulator berencana menurunkan rasio BOPO ke level 60%. Halim Alamsyah, Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI), sekaligus Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Ex-Officio BI, menyatakan pihaknya akan terus mendorong perbankan menekan rasio BOPO hingga ke level 60%. Mengutip data per Oktober 2013 lalu, rata-rata rasio BOPO bank umum sebesar 73,74%. Angka ini menurun 12,7% dibandingkan posisi Oktober 2011 yang sebesar 86,44%. Namun, penyusutan ini lebih karena kenaikan pendapatan operasional. Sementara, biaya operasional tetap naik, meskipun kecil.
Regulator: BOPO bank seharusnya 60%
JAKARTA. Regulator kian serius memaksa perbankan Tanah Air semakin efisien alias menekan biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO). Yang terbaru, regulator berencana menurunkan rasio BOPO ke level 60%. Halim Alamsyah, Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI), sekaligus Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Ex-Officio BI, menyatakan pihaknya akan terus mendorong perbankan menekan rasio BOPO hingga ke level 60%. Mengutip data per Oktober 2013 lalu, rata-rata rasio BOPO bank umum sebesar 73,74%. Angka ini menurun 12,7% dibandingkan posisi Oktober 2011 yang sebesar 86,44%. Namun, penyusutan ini lebih karena kenaikan pendapatan operasional. Sementara, biaya operasional tetap naik, meskipun kecil.