KONTAN.CO.ID - NEW DELHI. Regulator obat India menemukan sejumlah perusahaan farmasi melanggar aturan. Pelanggaran tersebut menyebabkan kematian 17 anak balita akibat konsumsi sirup batuk yang mengandung racun. Kepala Pengawas Obat India, Rajeev Raghuvanshi dalam sebuah pernyataan mengungkapkan inspeksi yang dilakukan di sejumlah pabrik menunjukkan adanya pelanggaran serius. Meski tidak menyebut nama perusahaan atau jumlah yang terlibat, Raghuvanshi mengatakan pabrik-pabrik tersebut sebelumnya telah memproduksi obat dengan kualitas di bawah standar. Dalam sebulan terakhir ada 17 anak di India meninggal setelah mengonsumsi obat batuk yang mengandung diethylene glycol, zat beracun yang ditemukan dalam kadar 500 kali lebih tinggi dari batas aman. Obat tersebut adalah Coldrif Syrup yang diproduksi oleh Sresan Pharmaceutical Manufacturer dan hanya dipasarkan secara lokal.
Regulator India Temukan Pabrik Sirup Obat Batuk Mengandung Racun Tewaskan 17 Balita
KONTAN.CO.ID - NEW DELHI. Regulator obat India menemukan sejumlah perusahaan farmasi melanggar aturan. Pelanggaran tersebut menyebabkan kematian 17 anak balita akibat konsumsi sirup batuk yang mengandung racun. Kepala Pengawas Obat India, Rajeev Raghuvanshi dalam sebuah pernyataan mengungkapkan inspeksi yang dilakukan di sejumlah pabrik menunjukkan adanya pelanggaran serius. Meski tidak menyebut nama perusahaan atau jumlah yang terlibat, Raghuvanshi mengatakan pabrik-pabrik tersebut sebelumnya telah memproduksi obat dengan kualitas di bawah standar. Dalam sebulan terakhir ada 17 anak di India meninggal setelah mengonsumsi obat batuk yang mengandung diethylene glycol, zat beracun yang ditemukan dalam kadar 500 kali lebih tinggi dari batas aman. Obat tersebut adalah Coldrif Syrup yang diproduksi oleh Sresan Pharmaceutical Manufacturer dan hanya dipasarkan secara lokal.
TAG: