Rehabilitasi rumah rusak pasca gempa Lombok dimulai hari ini



KONTAN.CO.ID - LOMBOK BARAT. Pemerintah memulai rehabilitasi rumah rusak pasca gempa Lombok pada hari ini. Hal tersebut disampaikan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla pada saat mengunjungi para penyintas yang masih bertahan di pos penampungan di Desa Kekait, Kecamatan Gunung Sari, Lombok Barat, NTB, pada Selasa (21/8). 

JK berpesan bahwa pembangunan rumah rusak sepenuhnya menjadi tanggung jawab warga penerima bantuan. JK juga menyampaikan merekalah yang akan membangun dan tidak ada kontraktor.

Pemerintah akan memberikan bantuan dana untuk pembelian material bangunan dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera) akan memberikan pendampingan cara pembangunan rumah. 


JK mengingatkan dana bantuan jangan digunakan untuk membeli kebutuhan lain seperti rokok, sepeda motor atau televisi, tetapi dimanfaatkan secara baik untuk membeli material bangunan, semen, seng, kayu atau paku. 

Ibu-ibu juga diharapkan untuk membantu proses pembangunan rumah, seperti mengangkat kayu. Pada saat bertatap muka dengan para penyintas, Wapres JK mengingatkan bahwa tidak ada gempa yang membunuh orang, tetapi bangunannya. 

Dengan rumah tahan gempa yang akan dibangun kembali, JK berharap agar tidak ada korban lagi karena nantinya mereka memiliki rumah tahan gempa. Minimum untuk menahan guncangan gempa 9 SR. 

JK mengharapkan pembangunan satu rumah memakan waktu penyelesaian dengan target 1 bulan, sedangkan target pembangunan seluruh rumah rusak dalam 6 bulan. Pemerintah memberikan bantuan warga untuk rumah kategori rusak berat sebesar Rp 50 juta, rusak sedang Rp 25 juta, dan rusak ringan Rp 10 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .