REI: BI rate naik, penjualan properti tetap tinggi



JAKARTA. Ketua Umum DPP Real Estate Indonesia (REI), Setyo Maharso, optimistis kenaikan suku bunga Bank Indonesia (BI rate) dan pelemahan nilai rupiah tak berdampak bagi bisnis properti di Tanah Air.

Menurut Setyo, bisnis properti merupakan jenis industri padat modal dan berkesinambungan. "Jadi kenaikan BI rate tidak akan serta merta membuat para developer menaikkan harga jual properti di sektor apa pun," kata Setyo saat dihubungi KONTAN, Kamis, (29/8). Setyo menambahkan, kondisi Indonesia berbeda dengan negara lain. Jumlah penduduk Indonesia yang belum memiliki rumah masih sangat banyak.

"Jadi permintaan pasar saya kira tetap tinggi. Apalagi bagi masyarakat menengah atas. Untuk masyarakat bawah, mungkin memutuskan menunda membeli. Ini yang harus diwaspadai," kata Setyo. Namun, Setyo belum bisa memprediksi tren penjualan rumah dengan kondisi ekonomi saat ini. Dia juga belum mengetahui pasti penjualan properti di sepanjang tahun ini. "Saya baru rapat REI pekan depan. Mungkin setelah itu saya tahu," pungkasnya. Sebagaimana diketahui, hari ini BI mengumumkan kenaikan suku bunga acuan (BI Rate) sebesar 50 basis poin. Dengan demikian, BI Rate yang semula 6,5% naik menjadi 7%.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dikky Setiawan