REI: Detil pemindahan ibu kota diperlukan agar pengembang mau berinvestasi



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Demi memindahkan ibu kota dari DKI Jakarta ke Kalimantan Timur, Presiden Joko Widodo berniat melakukan penjualan sebagian lahan di ibu kota baru itu. Tujuannya demi pendanaan pembangunan ibu kota itu sendiri.

Presiden Joko Widodo mengatakan, lahan yang disediakan untuk dijual ke masyarakat umum seluas 30.000 hektare dari total lahan yang dipatok untuk ibu kota, yakni 180.000 hektare.

Baca Juga: Gapura Prima (GPRA) masih tunggu detail skema penjual lahan negara di ibu kota baru


Sekretaris Jenderal DPP Real Estate Indonesia Paulus Totok Lusida mengatakan pengembang tentu bakal menyambut baik rencana itu. “Tetapi yang ditunggu adalah detailnya, penataan bagaimana, sistem bagaimana, jual beli bagaimana belum diperjelas,” katanya kepada Kontan.co.id, Rabu (4/9).

Menurut Totok, ucapan Presiden itu dilontarkan memang untuk membuat investor berminat. Toh setiap tahun, pengembang selalu dipastikan melakukan penambahan lahan. Untuk ibu kota sendiri, diprediksi hunian bakal lebih banyak high rise building demi karena kebutuhan ruang terbuka hijau bakal diperbesar.

Baca Juga: Menteri ATR Sofyan Djalil memastikan tidak ada tanah adat di lokasi ibu kota baru

Pembangunan ibu kota baru diperkirakan membutuhkan dana Rp 466 triliun. Jika lahan 30.000 hektare terjual dengan harga Rp 2 juta per meter, maka pendapatan penjualan lahan tersebut sebesar Rp 600 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat