KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketua Umum Real Estat Indonesia (REI) Paulus Totok Lusida mengimbau para pengembang untuk tidak membangun apartemen baru. Menurutnya, hal ini disebabkan oleh adanya ketersediaan apartemen untuk dijual yang telah mengalami kelebihan pasokan atau over supply. Menanggapi hal itu, Direktur PT Metropolitan Land Tbk (
MTLA), Olivia Surodjo mengatakan perseroan belum akan mengembangkan proyek apartement baru dalam jangka waktu tiga hingga lima tahun kedepan. “Tentunya kami pengembang dalam menciptakan produk-produk juga melihat kondisi dan situasi pasar yang tengah berlangsung. Namun saat ini kami masih fokus pada pengembangan rumah tapak untuk hunian,” ungkap dia saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (4/1).
Baca Juga: Ekspansi Bisnis Berlanjut, MTLA Targetkan Penjualan Tahun 2022 Tumbuh 15% Menurutnya, dalam masa situasi pandemi ini, dimana minat konsumen untuk investasi belum kembali seperti situasi normal. Apalagi untuk segmen apartemen sendiri dapat di katakan sebagai salah satu produk investasi bagi para investor. “Sehingga memang terjadi penurunan pada penjualan apartemen. Namun di sisi lain, dengan segmen
market first home buyer yang menjadi kekuatan MTLA produk-produk rumah tapak masih diminati di situasi saat ini,” katanya.
Sebagai informasi, saat ini beberapa proyek
apartment yang dikembangkan oleh perseroan yakni M Gold Apartment di Bekasi dan Kaliana Apartement di Metland Transyogi tercatat masih ada unit yang beluk terjual. “Dan untuk merespon pasar, kami tidak menaikkan harga jual melainkan akan menghadirkan program-program promosi yang menarik,” ujarnya. Sementara terkait harga jual yang dipasarkan yakni untuk Kaliana Apartment di Metland Transyogi kisaran harga
cash keras Rp 275 juta sampai Rp 850 juta dengan pilihan bisa
furnished maupun
unfurnished. Sedangkan untuk M Gold Apartment di kisaran harga cash keras Rp 800 jutaan hingga Rp 2 miliar dengan kelengkapan
full furnished. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .