REI Optimistis Insentif PPN DTP 100% Akan Dongkrak KPR Perbankan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Real Estate Indonesia (REI) sangat menyambut positif keputusan pemerintah untuk kembali memperpanjang insentif pajak pertambahan nilai (PPN) Ditanggung Pemerintah (DTP) sebesar 100% mulai September hingga akhir Desember 2024.

Sebelumnya, dalam aturan yang diatur oleh Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 7 Tahun 2024, mulai 1 Juli hingga 31 Desember 2024, besaran PPN DTP yang diberikan hanya sebesar 50% dari PPN yang terutang atas dasar pengenaan pajak (DPP) sampai dengan Rp 2 miliar dengan harga jual paling banyak Rp 5 miliar.

Ketua Umum REI, Joko Suranto, mengatakan keputusan pemerintah tersebut akan berdampak positif terhadap sektor properti dan mendongkrak penjualan. “Dengan PPN DTP kembali 100%, kita harapkan akan mendongkrak pertumbuhan kredit kepemilikan rumah (KPR), paling tidak menyamai tahun 2023. Untuk sementara proyeksi pastinya belum ada, karena REI belum mendapatkan data dampak dari penggunaan PPN DTP,” kata Joko, Selasa (27/8).


Joko mengungkapkan, penurunan insentif PPN DTP menjadi 50% sejak Juli telah menurunkan penjualan properti residensial. Hal itu tercermin dari penurunan rata-rata realisasi anggaran PPN DTP setiap bulannya.

Ia mengungkapkan, rata-rata realisasi anggaran PPN DTP per bulan mencapai sekitar Rp 160 miliar - Rp 170 miliar. Namun, setelah masuk bulan Juli dan Agustus, realisasi per bulannya turun sekitar 33%.

Baca Juga: Insentif PPN 100% Sektor Perumahan Diperpanjang, BTN Optimistis Penjualan Terkerek

Seperti diketahui, Kementerian Keuangan telah menganggarkan Rp 3,2 triliun untuk insentif PPN DTP untuk tahun 2023-2024. Pada Juli lalu, anggaran kemudian ditambah sebesar Rp 500 miliar.

Lebih lanjut, Joko menyampaikan, rumah anggota REI yang banyak terbeli dengan insentif PPN DTP merupakan segmen harga Rp 1 miliar ke bawah. Jumlahnya sekitar 70% dari total unit rumah yang terjual.

Realisasi pertumbuhan KPR perbankan per Juli masih tumbuh tinggi, namun lajunya sudah mulai melandai sedikit dari bulan sebelumnya. Berdasarkan data Bank Indonesia (BI), outstanding KPR/KPA per Juli 2024 tumbuh sebesar 14,2% secara tahunan atau year on year (yoy). Sedangkan pada Juni sudah tumbuh 14,3%.

Sejumlah bank tercatat berhasil mencetak outstanding KPR tumbuh dua digit pada paruh pertama tahun ini. BCA, misalnya, mencatatkan KPR Rp 126,9 triliun per Juni, tumbuh 10,8% secara tahunan.

EVP Consumer Loan BCA, Welly Yandoko, optimis KPR tahun ini akan tumbuh cerah dengan dukungan insentif dari pemerintah dan juga kebutuhan rumah yang masih tinggi.

“Hingga akhir tahun, BCA menargetkan outstanding KPR tumbuh di kisaran 10%-11%,” ungkapnya kepada KONTAN, belum lama ini.

Baca Juga: Penurunan Bunga Acuan Tak Langsung Berdampak Pada Bunga KPR

Sedangkan KPR BTN mencapai Rp 272,7 triliun atau tumbuh 12,25% yoy. Adapun BRI membukukan KPR Rp 55,1 triliun atau tumbuh 15% yoy, Bank Mandiri Rp 59,7 triliun atau naik 16%, dan BNI mencatat KPR meningkat 12,6% menjadi Rp 62,2 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dina Hutauruk