MEDAN. Realestate Indonesia (REI) Sumatera Utara optimistis bisa merealisasikan target pembangunan 15.000 unit rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) di tahun 2017. "Memang hingga Mei, realisasi masih 5.720 unit, tetapi di semester II dipastikan banyak terealisasi karena sejumlah pengembang anggota REI sedang dan mulai akan membangun MBR itu," ujar Ketua Dewan Pengurus Daerah REI Sumut Andi Atmoko Panggabean di Medan, Selasa (20/6). Keyakinan rumah MBR itu terealisasi karena selain permintaan cukup besar, pemerintah juga memberi dukungan kuat untuk pembangunan rumah sejahtera tapak tersebut. Menurut Moko panggilan akrab Andi Atmoko, target pembangunan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) tahun 2017 yang 15.000 unit itu naik dari tahun 2016 yang sebesar 12.000 unit. "Target tahun 2016 yang sebanyak 12.009 itu terealisasi 12.500 unit sehingga 2017 diharapkan pembangunan MBR juga melebihi target," ujar Moko. Moko mengakui, di tengah dukungan kuat pemerintah pusat khususnya Presiden Jokowi, masih banyak hambatan pembangunan rumah khususnya MBR di Sumut. Dia memberi contoh soal perizinan yang masih sulit, termasuk sulitnya mendapatkan harga lahan murah untuk MBR yang dibanderol dengan harga Rp 123 juta per unit. "Sebenarnya pemerintah daerah mendukung, tetapi karena antara lain ada perda yang harus dirubah dan termasuk menghilangkan pendapatan asli daerah, maka sebagian pemda masih belum bisa memberikan dukungan maksimal," katanya. Untuk itu, kata Moko, REI terus melakukan pendekatan dan sosialisasi ke pemerintah daerah dengan mengingatkan bahwa terbangunnya rumah MBR menunjukkan tingkat kesejahteraan yang tinggi di suatu daerah. Bangunan MBR itu juga mendukung program pemerintah tentang pembangunan satu juta unit. "Adanya proyek perumahan termasuk mewah dan komersil lainnya juga akan membantu mendorong peningkatan ekonomi di suatu daerah," katanya. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
REI Sumut yakin realisasikan 15.000 rumah MBR
MEDAN. Realestate Indonesia (REI) Sumatera Utara optimistis bisa merealisasikan target pembangunan 15.000 unit rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) di tahun 2017. "Memang hingga Mei, realisasi masih 5.720 unit, tetapi di semester II dipastikan banyak terealisasi karena sejumlah pengembang anggota REI sedang dan mulai akan membangun MBR itu," ujar Ketua Dewan Pengurus Daerah REI Sumut Andi Atmoko Panggabean di Medan, Selasa (20/6). Keyakinan rumah MBR itu terealisasi karena selain permintaan cukup besar, pemerintah juga memberi dukungan kuat untuk pembangunan rumah sejahtera tapak tersebut. Menurut Moko panggilan akrab Andi Atmoko, target pembangunan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) tahun 2017 yang 15.000 unit itu naik dari tahun 2016 yang sebesar 12.000 unit. "Target tahun 2016 yang sebanyak 12.009 itu terealisasi 12.500 unit sehingga 2017 diharapkan pembangunan MBR juga melebihi target," ujar Moko. Moko mengakui, di tengah dukungan kuat pemerintah pusat khususnya Presiden Jokowi, masih banyak hambatan pembangunan rumah khususnya MBR di Sumut. Dia memberi contoh soal perizinan yang masih sulit, termasuk sulitnya mendapatkan harga lahan murah untuk MBR yang dibanderol dengan harga Rp 123 juta per unit. "Sebenarnya pemerintah daerah mendukung, tetapi karena antara lain ada perda yang harus dirubah dan termasuk menghilangkan pendapatan asli daerah, maka sebagian pemda masih belum bisa memberikan dukungan maksimal," katanya. Untuk itu, kata Moko, REI terus melakukan pendekatan dan sosialisasi ke pemerintah daerah dengan mengingatkan bahwa terbangunnya rumah MBR menunjukkan tingkat kesejahteraan yang tinggi di suatu daerah. Bangunan MBR itu juga mendukung program pemerintah tentang pembangunan satu juta unit. "Adanya proyek perumahan termasuk mewah dan komersil lainnya juga akan membantu mendorong peningkatan ekonomi di suatu daerah," katanya. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News