REI targetkan pembangunan rumah subsidi hingga 250.000 unit tahun ini



KONTAN.CO.ID - PANGKAL PINANG. Realestat Indonesia (REI) menyelenggarakan acara ulang tahun ke-46 di Kepulauan Bangka Belitung. Acara perayaan ini dihadiri oleh 1.000 anggota REI.

Ketua Umum DPP REI Soelaeman Soemawinata mengatakan, REI selama ini hadir mewarnai pembangunan melalui kreasi berbagai proyek properti di seluruh pelosok nusantara. 

Tahun lalu, REI berhasil merealisasikan pembangunan rumah subsidi yang mencapai 206.290 unit atau melewati target yang dipatok sebanyak 200.000 unit.


Untuk tahun 2018, REI melalui masukan anggotanya memasang target pembangunan rumah subsidi sebanyak 236.000-250.000 unit, dengan pertimbangan pemerintah memberikan dukungan regulasi yang memungkinkan pengembang dapat berlari lebih kencang di tahun ini.

Soelaeman menambahkan, REI akan terus berkomitmen untuk menjaga dan meningkatkan kualitas rumah subsidi yang dibangun oleh anggotanya sesuai arahan pemerintah. Antara lain dengan menerapkan sertifikasi pengembang yang ditargetkan dapat diberlakukan pada tahun ini.

Tak hanya dalam bidang tumah subsidi, Soelaeman bilang REI juga mendukung di sektor-sektor lain seperti pengembangan kota baru, kawasan ekonomi khusus termasuk kawasan pariwisata.

Sebab, pengembang yang tergabung di dalam REI tidak hanya perumahan, namun ada pula non-perumahan. Perumahan, setidaknya terbagi menjadi empat jenis, horizontal subsidi dan non-subsidi, serta vertikal subsidi dan non-subsidi.

Sedangkan untuk pembangunan non-perumahan REI membangun dan menciptakan kota baru, kawasan pariwisata, kawasan industri, pusat perbelanjaan atau mall, hotel, dan juga perkantoran.

"Sebagai organisasi, saya kira REI ini adalah organisasi dengan scoop pekerjaan yang paling besar. Dari 4.500 anggota REI di seluruh Indonesia, sebanyak 3.500 bergerak dalam pembangunan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), kemudian 1.200 membangun perumahan non-subsidi dan sisanya bermacam-macam," ungkap Soelaeman, Kamis (13/4) dalam keterangan resmi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi