KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kebakaran hutan besar-besaran yang melanda California, terutama di kawasan Los Angeles, telah memaksa ribuan orang untuk meninggalkan rumah mereka. Keadaan yang semakin memburuk disebabkan oleh kondisi cuaca kering yang ekstrem, ditambah dengan angin kencang yang membuat api menyebar dengan sangat cepat.
Tiga Kebakaran Hutan Utama di Los Angeles
Pada Selasa malam, 7 Januari 2025, kebakaran besar dimulai di Los Angeles, tepatnya di kawasan kaki bukit timur laut kota, dekat dengan sebuah cagar alam. Kebakaran ini berkembang sangat cepat karena kondisi udara yang sangat kering dan angin kencang yang memperburuk situasi.
Total ada tiga kebakaran hutan yang berbeda yang terjadi: Kebakaran Palisades, Kebakaran Eaton, dan Kebakaran Hurst. Kebakaran-kebakaran ini telah mengancam ribuan rumah di berbagai kawasan, dan kebakaran semakin tak terkendali dengan cepatnya penyebaran api yang disebabkan oleh angin kering, termasuk angin terkenal Santa Anas.
Baca Juga: Deretan Selebriti Hollywood yang Kehilangan Rumah Akibat Kebakaran Hutan Los Angeles Dampak Cuaca Kering dan Angin Kencang
Mengutip
Unilad, cuaca yang sangat kering dan angin dengan kecepatan tinggi turut memperburuk kondisi, membuat api menyebar dengan sangat cepat ke wilayah yang lebih luas. Wilayah Southern California, yang telah mengalami sedikit hujan sejak Mei lalu, kini menghadapi risiko kebakaran yang semakin parah. Sejak awal musim ini, wilayah tersebut belum tercatat lebih dari 0,1 inci hujan, memperparah potensi kebakaran. Pada malam tanggal 8 Januari, Gubernur California, Gavin Newsom, telah menyatakan keadaan darurat, mengingat risiko kebakaran yang sangat tinggi. “Ini adalah badai angin yang sangat berbahaya, menciptakan risiko kebakaran ekstrem, dan kita belum keluar dari bahaya,” ujarnya dalam pernyataan resmi. Sebagai tindak lanjut, otoritas pemadam kebakaran mengeluarkan peringatan red flag yang mencakup sejumlah wilayah besar, termasuk Greater Los Angeles, San Gabriel dan San Fernando Valleys, serta beberapa wilayah pegunungan dan lembah di San Diego, Riverside, dan San Bernardino.
Evakuasi Massal dan Tantangan Pemadaman Kebakaran
Seiring dengan kebakaran yang terus menyebar, ribuan penduduk telah dipaksa untuk mengungsi. Dalam beberapa kasus, seperti di sebuah panti jompo, staf harus mendorong para penghuni lanjut usia yang terbaring di tempat tidur rumah sakit atau kursi roda menuju tempat evakuasi yang lebih aman. Banyak orang yang harus meninggalkan rumah mereka dengan cepat, mengandalkan kendaraan pribadi atau bantuan dari keluarga dan tetangga untuk mencapai tempat perlindungan. Kondisi angin yang sangat kencang juga menyebabkan tantangan bagi petugas pemadam kebakaran. Angin berkecepatan hingga 100 mph diperkirakan akan terjadi di wilayah pegunungan dan kaki bukit, memperburuk upaya pemadaman api. Dalam situasi ini, pesawat pemadam kebakaran terpaksa dihentikan penerbangannya karena kondisi yang terlalu berbahaya.
Baca Juga: Kerugian Ekonomi Akibat Kebakaran Hutan Los Angeles Capai Rp 825 Triliun Gambaran dari Udara: Dampak Kebakaran yang Menghancurkan
Gambaran dramatis dari kebakaran ini juga terekam dalam sebuah video yang diunggah oleh seorang penumpang pesawat yang terbang di atas Los Angeles. Dari ketinggian, pemandangan kebakaran terlihat sangat menghancurkan, dengan kobaran api yang menyelimuti sejumlah area. Dalam video tersebut, terlihat bagaimana kebakaran ini mengubah lanskap kawasan tersebut menjadi sesuatu yang tampak seperti adegan dari film apokaliptik. Klip video ini dengan cepat menjadi viral, dengan banyak orang yang merasa ngeri menyaksikan dampak kebakaran ini. Beberapa orang bahkan mempertanyakan mengapa pesawat tersebut tetap melanjutkan penerbangannya, padahal angin dan api yang meluas memicu risiko yang sangat besar. Meskipun begitu, upaya evakuasi dan pemadaman kebakaran terus dilakukan dengan penuh dedikasi.
Baca Juga: Kebakaran di Los Angeles Tak Terkendali, Bagaimana Awal Mulanya? Langkah-Langkah Pemerintah dan Badan Federal
Pemerintah California telah bekerja keras untuk menghadapi bencana ini, dengan Presiden Gavin Newsom menyatakan status darurat untuk memberikan bantuan kepada korban kebakaran. Selain itu, Badan Federal Pengelolaan Darurat (FEMA) telah menyetujui hibah untuk membantu menanggung biaya pemadaman kebakaran yang sangat mahal ini.
Pemerintah juga telah memohon kepada para petugas pemadam kebakaran cadangan untuk membantu sekitar 1.400 petugas yang saat ini tengah berjuang memadamkan api. Selain itu, pihak berwenang terus memperingatkan masyarakat agar selalu waspada dan mengikuti instruksi evakuasi dengan seksama.
Editor: Handoyo