Rekapitulasi KPU usai, kemana IHSG bergerak selanjutnya? Ini pengalaman tahun 2014



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menyelesaikan hasil rekapitulasi nasional Pemilihan Umum (Pemilu) 2019, baik pemilihan presiden (pilpres) maupun pemilihan anggota legislatif (pileg).

Banyak investor di bursa saham yang menanti-nanti momentum ini. Bukan semata ingin memastikan siapa presiden dan wakil presiden yang menang, melainkan berharap kekisruhan sosial politik segera berakhir.

Bukan rahasia lagi bahwa banyak investor dan trader "menyalahkan" perkembangan politik akhir-akhir ini sebagai penekan harga saham-saham saham di Bursa Efek Indonesia (BEI). Sejak sejak pilpres pada 17 April 2019, indeks harga saham gabungan (IHSG) memang cenderung turun.


Pada 18 April 2019, sehari setelah pilpres, IHSG tercatat di angka 6,507.22. Kemarin, 20 Mei 2019, IHSG sudah turun di angka 5,826.87. Itu berarti, selama masa penantian  rekapitulasi nasional oleh KPU, IHSG sudah longsor hingga sedalam 10,45%.

Mungkin karena itu pula, penyelesaian rekapitulasi nasional oleh KPU dini hari semalam menerbitkan harapan bahwa situasi market akan normal dan harga-harga saham akan kembali naik.

Nah, pertanyaannya, akankah harapan itu akan terwujud? Tentu tidak ada seorang pun yang bisa memastikan apa yang akan terjadi di bursa saham hari ini dan selanjutnya.

Indeks ternyata cenderung turun

Banyak kalangan menganggap situasi pemilu 2014 dan pemilu 2019 tidak jauh berbeda; baik sisi kandidat capres, koalisi partai, serta kehebohan dan kegaduhan sosial politik. Oleh karena itu, cukup masuk akal untuk menakar geliat pasar saat ini dengan menengok lagi situasi bursa saham pada tahun 2014.

Pada 2014 silam, selama masa rekapitulasi KPU yang berlangsung selama 14 hari, IHSG hanya turun 0,1%. Sehari sebelum pilpres 2014 IHSG berada di angka 5,097.86 dan setelah pengumuman hasil rekap KPU waktu itu IHSG ada di angka indeks 5,093.08.

Selanjutnya, bagaimana pergerakan IHSG selama tiga bulan menanti pelantikan presiden dan wakil presiden pada 20 Oktober 2014?

Sore hari 20 Oktober 2014 IHSG tutup pasar pada angka 5,040.38. Itu berarti, sejak pengumuman rekap KPU sampai pelantikan presiden dan wapres, IHSG bukan menanjak tetapi justru turun 1,03%.

Bahkan, hingga sepekan sebelum pelantikan presiden dan wapres, 13 Oktober 2014, IHSG sempat ambles sampai 4,912.91. Itu berarti setelah pengumuman hasil rekap IHSG sempat minus 3,58%.

Untunglah, IHSG mulai menanjak lagi menjelang akhir tahun 2014. Pada hari perdagangan terakhir bursa, 30 Desember 2014, IHSG menjejak angka 5,226.79; naik 2,62% terhitung sejak hasil rekap nasional KPU waktu itu diumumkan.

Nah, apakah gerak IHSG kali ini akan mengikuti jejak lima tahun tersebut? Lagi-lagi, entahlah. Harus kita pahami bahwa biarpun situasi sosial dan politik 2014 dan 2019 mungkin serupa, tapi kondisi ekonomi nasional dan global saat itu dan saat ini berbeda.

Jadi, sebagai warga negara kita boleh nyicil lega karena satu lagi tahap pemilu 2019 selesai. Namun, sebagai investor mungkin belum saatnya melepas "sabuk pengaman".

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hasbi Maulana