JAKARTA. Ternyata percobaan pembobolan rekening efek nasabah bukan cerita baru. Tahun lalu, sudah ada korban yang terkuras rekening efeknya oleh oknum tidak bertanggung jawab. Korban itu merupakan nasabah salah satu perusahaan efek berplatform online trading. Hamdi Hassyarbaini, Direktur Pengawasan Transaksi dan Kepatuhan Bursa Efek Indonesia (BEI) membenarkan hal tersebut. Modus yang digunakan sama, yakni sang oknum mencoba mengganti identitas dan rekening bank si korban. Prosedur standar operasional (SOP) masing-masing broker memang berbeda. Umumnya, jika investor ingin mengganti rekening bank, maka ia harus datang ke kantor perusahaan efek dan melaporkannya secara tertulis. Namun, pada perusahaan efek tempat korban berinvestasi, investor diperbolehkan melakukannya secara online. Sehingga, siapa pun yang tahu password investor, ia tidak hanya bisa melakukan transaksi, melainkan juga mengganti identitas termasuk mengubah rekening bank. Menurut sumber KONTAN, perusahaan efek yang dimaksud adalah PT KDB Daewoo Securities. "Ya, investor KDB Daewoo yang dulunya bernama E-Trading, pernah kebobolan," ujarnya, Selasa (11/8). Arishandi Indrodwisatio, Direktur KDB Deawoo tidak merespons pesan singkat dan panggilan dari KONTAN. Hamdi pun enggan mengonfirmasi tentang kebenaran hal tersebut. Hanya saja, ia bilang, pihaknya akan mengonfirmasi kembali, apakah percobaan pembobolan kembali terjadi pada perusahaan efek yang pernah ada kasus tahun lalu. Ia mengaku tidak ingat berapa nilai kerugian yang dialami oleh sang korban. Sebagai bagian dari tindak lanjut dari hal tersebut, otoritas BEI akan mengumpulkan sejumlah broker pada Kamis (13/8). "Kami akan kumpulkan compliance officer anggota bursa (AB)," kata Hamdi. Pada dasarnya, hal ini merupakan kegiatan rutin. Namun munculnya kejadian percobaan pembobolan rekening efek investor, maka pertemuan ini juga akan dijadikan ajang sharing. Bagi perusahaan efek yang pernah mengalami kasus tersebut membagi pengalaman kepada manajemen perusahaan efek lainnya. Tidak hanya itu, BEI juga akan meminta agar para broker menjalankan SOP dengan ketat. Sehingga, kejadian pembobolan rekening efek ini tidak terjadi kembali. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Rekening investor KDB Daewoo ada yang kebobolan?
JAKARTA. Ternyata percobaan pembobolan rekening efek nasabah bukan cerita baru. Tahun lalu, sudah ada korban yang terkuras rekening efeknya oleh oknum tidak bertanggung jawab. Korban itu merupakan nasabah salah satu perusahaan efek berplatform online trading. Hamdi Hassyarbaini, Direktur Pengawasan Transaksi dan Kepatuhan Bursa Efek Indonesia (BEI) membenarkan hal tersebut. Modus yang digunakan sama, yakni sang oknum mencoba mengganti identitas dan rekening bank si korban. Prosedur standar operasional (SOP) masing-masing broker memang berbeda. Umumnya, jika investor ingin mengganti rekening bank, maka ia harus datang ke kantor perusahaan efek dan melaporkannya secara tertulis. Namun, pada perusahaan efek tempat korban berinvestasi, investor diperbolehkan melakukannya secara online. Sehingga, siapa pun yang tahu password investor, ia tidak hanya bisa melakukan transaksi, melainkan juga mengganti identitas termasuk mengubah rekening bank. Menurut sumber KONTAN, perusahaan efek yang dimaksud adalah PT KDB Daewoo Securities. "Ya, investor KDB Daewoo yang dulunya bernama E-Trading, pernah kebobolan," ujarnya, Selasa (11/8). Arishandi Indrodwisatio, Direktur KDB Deawoo tidak merespons pesan singkat dan panggilan dari KONTAN. Hamdi pun enggan mengonfirmasi tentang kebenaran hal tersebut. Hanya saja, ia bilang, pihaknya akan mengonfirmasi kembali, apakah percobaan pembobolan kembali terjadi pada perusahaan efek yang pernah ada kasus tahun lalu. Ia mengaku tidak ingat berapa nilai kerugian yang dialami oleh sang korban. Sebagai bagian dari tindak lanjut dari hal tersebut, otoritas BEI akan mengumpulkan sejumlah broker pada Kamis (13/8). "Kami akan kumpulkan compliance officer anggota bursa (AB)," kata Hamdi. Pada dasarnya, hal ini merupakan kegiatan rutin. Namun munculnya kejadian percobaan pembobolan rekening efek investor, maka pertemuan ini juga akan dijadikan ajang sharing. Bagi perusahaan efek yang pernah mengalami kasus tersebut membagi pengalaman kepada manajemen perusahaan efek lainnya. Tidak hanya itu, BEI juga akan meminta agar para broker menjalankan SOP dengan ketat. Sehingga, kejadian pembobolan rekening efek ini tidak terjadi kembali. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News