KONTAN.CO.ID - Terkait banyaknya kasus lonjakan tarif tagihan listrik konsumen di bulan Juni, Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) meminta PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) membuka peluang bagi konsumen untuk menyampaikan keluhannya. Asal tahu saja, banyak konsumen mengeluhkan kenaikan tarif pembayaran PLN bahkan sampai 200%. Tulus Abadi, Ketua YLKI mengingatkan, YLKI telah menerima banyak pengaduan terkait layanan call center PLN yang tidak memadai. “Ini menunjukkan kanal pengaduan yang ada belum optimal mewadahi keluhan/pengaduan konsumen,” kata Tulus Abadi dalam pernyataan tertulisnya kepada Kontan.co.id, Minggu (7/6). Tulus menyarankan, membuat banyak kanal penerimaan keluhan pelanggan akan menjadi solusi terbaik bagi PLN. Selain itu, YLKI meminta management PLN melakukan sosialisasi seluas-luasnya kepada konsumen dan pelanggannya, terutama di area yang banyak mengalami masalah serupa. Tulus bilang, keluhan konsumen banyak terjadi selama bulan April-Mei atau saat Pembatasan Sosial Skala Besar (PSBB) terjadi. “Masyarakat perlu penjelasan agar mengerti duduk persoalan dan musabab yang terjadi, plus mengetahui apa yang harus dilakukannya,” jelas Tulus.
Rekening konsumen listrik melonjak, ini saran YLKI ke PLN
KONTAN.CO.ID - Terkait banyaknya kasus lonjakan tarif tagihan listrik konsumen di bulan Juni, Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) meminta PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) membuka peluang bagi konsumen untuk menyampaikan keluhannya. Asal tahu saja, banyak konsumen mengeluhkan kenaikan tarif pembayaran PLN bahkan sampai 200%. Tulus Abadi, Ketua YLKI mengingatkan, YLKI telah menerima banyak pengaduan terkait layanan call center PLN yang tidak memadai. “Ini menunjukkan kanal pengaduan yang ada belum optimal mewadahi keluhan/pengaduan konsumen,” kata Tulus Abadi dalam pernyataan tertulisnya kepada Kontan.co.id, Minggu (7/6). Tulus menyarankan, membuat banyak kanal penerimaan keluhan pelanggan akan menjadi solusi terbaik bagi PLN. Selain itu, YLKI meminta management PLN melakukan sosialisasi seluas-luasnya kepada konsumen dan pelanggannya, terutama di area yang banyak mengalami masalah serupa. Tulus bilang, keluhan konsumen banyak terjadi selama bulan April-Mei atau saat Pembatasan Sosial Skala Besar (PSBB) terjadi. “Masyarakat perlu penjelasan agar mengerti duduk persoalan dan musabab yang terjadi, plus mengetahui apa yang harus dilakukannya,” jelas Tulus.