Rekind Bangun Pabrik Percontohan Pengolahan Limbah Kelapa Sawit



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Rekayasa Industri (Rekind)  berhasil membangun dan mengoperasikan pabrik percontohan yang mampu mengolah limbah Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) menjadi glukosa, xylosa, dan lignin.

Pabrik pencontohan itu dikembangkan Rekind bersama dengan Institut Teknologi Bandung (ITB), Balai Besar Industri Agro (BBIA) Kementerian Perindustrian dan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS).

Pilot plant yang berlokasi di Cikaret, Bogor tersebut telah diresmikan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita pada 8 Agustus 2024 lalu.


Agus mengatakan, pembentukan konsorsium pilot plant fraksionasi tandan kosong kelapa sawit tersebut sudah dilakukan sejak 2019. “Pilot Plant ini memiliki nilai teknologi yang sangat strategis untuk pengembangan industri berbasis sumber daya terbarukan di masa mendatang,” kata dia dalam keterangn resminya, Senin (12/8).

Baca Juga: Ada Agenda Replanting, Emiten CPO Tetapkan Target Produksi Berbeda Tahun Ini

Pilot Plant ini mampu menghasilkan Glukosa, Xylosa, Lignin (GXL) secara bersamaan. Glukosa merupakan prekursor pembuatan bio etanol, yaitu bahan bakar nabati pencampur bensin (gasoline), sedangkan Xilosa dan Lignin, keduanya merupakan prekursor pembuatan Bio Fine Chemicals (bahan kimia berbasis sumber daya terbarukan), yang dapat diolah menjadi produk antara lain xylitol, benzene dan toluene.

Direktur Utama Rekind Triyani Utaminingsih menjelaskan, pabrik percontohan itu merupakan yang pertama di Indonesia yang mampu memaksimalkan tiga senyawa tersebut sekaligus melalui proses fraksionasi (teknik pemisahan dan pengelompokan kandungan kimia ekstrak) baik secara kimiawi, fisika, maupun biologi. 

“Belum ada pelaku industri di tanah air yang mampu melahirkan tiga senyawa tersebut sekaligus melalui proses fraksionasi tersebut,” kata dia dalam keterangan resminya, Senin (12/8).

Ia bilang, terwujudnya pilot plant berteknologi moderen tersebut merupakan kebanggaan besar dan anugerah yang patut disyukuri, karena Rekind ikut aktif di dalamnya. 

Baca Juga: Ini Strategi Perusahaan Sawit Hadapi La Nina

Rekind bersama dengan ITB telah mengantongi Hak Paten Skala Lab dari Direktorat Kekayaan Intelektual, Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia, untuk bioethanol Generasi II melalui teknologi pengolahan limbah TKKS tersebut. 

Pemberian paten ini menandai tonggak penting bagi Rekind dalam mendukung program pemerintah untuk transisi energi dari fosil menuju Energi Baru dan Terbarukan (EBT), melalui pengembangan teknologi bahan bakar nabati yang bersih, efisien, dan tidak bersaing dengan bahan pangan di Indonesia.

“Keberhasilan penerapan teknologi ini juga berpotensi untuk mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil. Dengan menyediakan alternatif yang bersih dan berkelanjutan, bahan bakar nabati ini dapat mengurangi emisi carbon dan berkontribusi dalam mitigasi perubahan iklim,” terang Triyani.

Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri, Andi Rizaldi, mengatakan penguasaan teknologi fraksionasi TKKS pada skala pilot ini dapat digunakan untuk meningkatkan pemanfaatan dan optimalisasi TKKS untuk diproses dan menghasilkan prekursor bernilai tinggi seperti Glukosa, Xilosa, dan Lignin (GXL). 

“Selain itu, teknologi yang dihasilkan akan menjadi satu lisensi teknologi yang merupakan hasil karya anak bangsa. Keberhasilan pilot plant TKKS menjadi produk GXL, akan menambah daya saing kelapa sawit Nasional, meningkatkan image positif terhadap isu lingkungan dan memperkuat serta memperdalam struktur industri nasional.” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dina Hutauruk