KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Rekayasa Industri (Rekind) bersama Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) berinisiatif mengembangkan rancangan teknologi pengolahan Logam Tanah Jarang (LTJ) skala komersial. Kolaborasi ini menjadi tahapan awal dari upaya Rekind sebagai satu-satunya Perusahaan Engineering, Procurement, Construction, Commisinoning (EPCC) milik bangsa untuk berkontribusi dalam pembangunan ekosistem industri LTJ nasional. Dalam mewujudkan teknologi industri pengolahan LTJ, Batan lebih dahulu mengembangkannnya dalam skala Laboratorium dan Pilot. Rekind bersama Batan bakal bersinergi untuk mengembangkan teknologi ini hingga tahapan skala komersial. Muaranya diharapkan mampu menggerakkan sendi-sendi sektor bisnis negara. Kolaborasi antarlembaga milik negara tersebut direalisasikan melalui Penandatanganan kerjasama antara Direktur Pengembangan Usaha Rekind, Achmad Muchtasyar dengan Kepala Pusat Teknologi Bahan Galian Nuklir Batan, Ir. Yarianto Sugeng Budi Susilo, M.Si, di Pusat Teknologi Bahan Galian Nuklir, Jakarta, Kamis (28/1).
Rekind dan Batan mengembangkan rancangan teknologi pengolahan logam tanah
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Rekayasa Industri (Rekind) bersama Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) berinisiatif mengembangkan rancangan teknologi pengolahan Logam Tanah Jarang (LTJ) skala komersial. Kolaborasi ini menjadi tahapan awal dari upaya Rekind sebagai satu-satunya Perusahaan Engineering, Procurement, Construction, Commisinoning (EPCC) milik bangsa untuk berkontribusi dalam pembangunan ekosistem industri LTJ nasional. Dalam mewujudkan teknologi industri pengolahan LTJ, Batan lebih dahulu mengembangkannnya dalam skala Laboratorium dan Pilot. Rekind bersama Batan bakal bersinergi untuk mengembangkan teknologi ini hingga tahapan skala komersial. Muaranya diharapkan mampu menggerakkan sendi-sendi sektor bisnis negara. Kolaborasi antarlembaga milik negara tersebut direalisasikan melalui Penandatanganan kerjasama antara Direktur Pengembangan Usaha Rekind, Achmad Muchtasyar dengan Kepala Pusat Teknologi Bahan Galian Nuklir Batan, Ir. Yarianto Sugeng Budi Susilo, M.Si, di Pusat Teknologi Bahan Galian Nuklir, Jakarta, Kamis (28/1).