KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Rekayasa Industri (Rekind) memutuskan untuk tidak melanjutkan proyek pipa gas transmisi Cirebon-Semarang yang telah dimenangkan lelangnya sejak 2006 silam. Anggota Komite Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Jugi Prajogio mengungkapkan Rekind telah mengirimkan surat kepada BPH Migas yang menyatakan untuk kembali menyerahkan ruas tersebut kepada pemerintah. "Rekind baru berkirim surat ke BPH kemarin ini dan menyatakan (akan) menyerahkan kembali ke BPH Migas. Artinya Rekind sudah tidak sanggup untuk lanjutkan," ungkap Jugi kepada Kontan.co.id, Rabu (7/10).
Baca Juga: BPH Migas: Dirut Rekind pernah menyatakan siap bangun proyek pipa Cirebon Semarang Jugi menambahkan, pembahasan lanjutan terkait mundurnya Rekind baru akan dibahas pada Senin (12/10) nanti. ia pun memperkirakan tak akan ada sanksi yang diberikan kepada Rekind kendati proyek yang telah diinisiasi sejak 2006 ini tak kunjung menunjukkan proses berarti. "Banyak hal yang akan dibicarakan, fokus utama yakni bagaimana Cisem bisa terlaksana dengan cepat. Pasti mundur jadwalnya," kata Jugi. Ia mengungkapkan, tidak tersedianya alokasi gas dari Bontang jadi salah satu penyebab proyek urung terlaksana. Asal tahu saja, proyek pipa transmisi Cisem termasuk dalam salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN). Proyek Cisem sejatinya diharapkan mampu mengalirkan pasokan gas untuk Industri Kendal dan Batang. Sekedar informasi, proyek Cisem sedianya ditargetkan bisa kelar pada 2022 mendatang.
Baca Juga: Komisi VII DPR minta kejelasan terkait mangkraknya proyek pipa gas Cisem Mengutip catatan Kontan.co.id, Jika Rekind tidak ingin melanjutkan, maka BPH Migas memiliki sejumlah opsi untuk proyek pipa gas Cisem. Yaitu dengan melelang ulang, menujuk pemegang ke-2 pada proses lelang yang lalu, atau mengembalikan kepada Kementerian ESDM untuk kemudian diberikan penugasan. Dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi VII DPR RI pekan lalu, Direktur Utama Pupuk Indonesia Achmad Bakir Pasaman menjelaskan bahwa menurut laporan dari Rekind selaku anak usahanya, proyek pipa gas Cisem tidak menguntungkan secara keekonomian. Hal itu berdasarkan analisa keekonomian dengan menghitung perbedaan dari tahun 2006 saat lelang dan tahun 2020 ini.
"Karena keekonomian berubah, kemudian cost untuk pembangunan berubah," Sebagai informasi, proyek pipa gas transmisi Cirebon-Semarang ini dimenangkan oleh PT Rekayasa Industri sejak tahun 2006 lalu. Berdasarkan keputusan tersebut, tarif pengangkutan atau toll-fee gas ditetapkan sebesar US$ 0,36 per MMBTU. Proyek sepanjang 255 kilometer membutuhkan investasi sekitar US$ 169,41 juta. Jangka waktu pembangunan direncanakan selama 24 bulan dan ditargetkan selesai pada 2022. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Pratama Guitarra