JAKARTA. Dalam pekan ini, Badan Karantina Pertanian Kementerian Pertanian akanmengeluarkan rekognisi untuk impor komoditas hortikuta jenis bawang bombay asal Belanda. Rekognisi ini diberikan untuk bawang bombay yang berasal dari dua kebun di Belanda yang bebas organisme pengganggu tumbuhan karantina (OPTK). Kepala Badan Karantina Kementerian Pertanian Banun Harpini mengatakan rekognisi untuk bawang bombay asal Belanda ini akan dikeluarkan dalam satu hingga dua hari ke depan. "Ada dua kebun di Belanda, yakni Zealand dan Slavoland," katanya Senin (10/2). Jika rekognisi ini diberikan, artinya importir hortikultura boleh mengimpor bawang bombay yang berasal dari kedua kebun tersebut melalui pelabuhan-pelabuhan utama di Indonesia seperti Tanjung Priok. Menurut Banun, potensi impor bawang bombay dari kedua kebun tersebut mencapai 28.000 ton per tahun. Asal tahu saja, selama ini Indonesia baru memberikan rekognisi bawang bombay dari kebun-kebun di Selandia baru.
Rekognisi Impor Asal Belanda Segera Terbit
JAKARTA. Dalam pekan ini, Badan Karantina Pertanian Kementerian Pertanian akanmengeluarkan rekognisi untuk impor komoditas hortikuta jenis bawang bombay asal Belanda. Rekognisi ini diberikan untuk bawang bombay yang berasal dari dua kebun di Belanda yang bebas organisme pengganggu tumbuhan karantina (OPTK). Kepala Badan Karantina Kementerian Pertanian Banun Harpini mengatakan rekognisi untuk bawang bombay asal Belanda ini akan dikeluarkan dalam satu hingga dua hari ke depan. "Ada dua kebun di Belanda, yakni Zealand dan Slavoland," katanya Senin (10/2). Jika rekognisi ini diberikan, artinya importir hortikultura boleh mengimpor bawang bombay yang berasal dari kedua kebun tersebut melalui pelabuhan-pelabuhan utama di Indonesia seperti Tanjung Priok. Menurut Banun, potensi impor bawang bombay dari kedua kebun tersebut mencapai 28.000 ton per tahun. Asal tahu saja, selama ini Indonesia baru memberikan rekognisi bawang bombay dari kebun-kebun di Selandia baru.