KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Berbarengan dengan musim rilis laporan keuangan semester I-2024, sejumlah emiten menebar bonus dalam bentuk dividen interim. Setidaknya sudah ada tujuh emiten yang sejauh ini akan membagikan dividen interim pada bulan Agustus. Mereka adalah PT AKR Corporindo Tbk (
AKRA) yang akan memberi dividen interim sebesar Rp 986,85 miliar atau setara Rp 50 per saham. Cum dividen untuk pasar reguler dan pasar negosiasi sudah berlangsung pada 2 Agustus 2024. Sementara cum dividen di pasar tunai dijadwalkan pada 6 Agustus 2024. Dividen interim AKRA akan dibayarkan pada 15 Agustus 2024. Berikutnya ada PT Selamat Sempurna Tbk (
SMSM) yang mengalokasikan dana sebesar Rp 201,55 miliar sebagai dividen interim.
Para pemegang saham SMSM bakal mendapat dividen senilai Rp 35 per saham, yang akan dibayarkan pada 21 Agustus 2024. Adapun cum dividen di pasar reguler dan pasar negosiasi dijadwalkan pada 7 Agustus 2024. Kemudian PT IMC Pelita Logistik Tbk (
PSSI) yang akan membagi dividen interim sebesar Rp 146,65 miliar atau Rp 28 per saham. Cum dividen di pasar reguler dan pasar negosiasi dijadwalkan pada 8 Agustus, dengan tanggal pembayaran pada 30 Agustus 2024.
Baca Juga: Empat Emiten Ini Akan Menebar Dividen Interim di Bulan Agustus, Catat Jadwalnya Emiten selanjutnya adalah PT Dana Brata Luhur Tbk (
TEBE) yang mengalokasikan dana sebesar Rp 19,27 miliar atau Rp 15 per saham sebagai dividen interim. Cum dividen berlangsung pada 12 Agustus dengan tanggal pembayaran pada 26 Agustus 2024. PT Bank Amar Indonesia Tbk (
AMAR) tak ketinggalan untuk membagi dividen interim dengan jumlah Rp 47,73 miliar atau Rp 2,65 per saham. Cum dividen dijadwalkan pada 8 Agustus, dengan tanggal pembayaran pada 30 Agustus 2024. Kemudian ada PT Samudera Indonesia Tbk (
SMDR) yang akan membagikan dividen interim sebesar Rp 32,75 miliar atau setara Rp 2 per saham. Cum dividen dijadwalkan pada 7 Agustus, dengan tanggal pembayaran dividen pada 28 Agustus 2024. Berikutnya, PT Wulandari Bangun Laksana Tbk (
BSBK) yang menyisihkan Rp 25,09 miliar atau Rp 1 per saham sebagai dividen interi. Cum dividen di pasar reguler dan pasar negosiasi akan berlangsung pada 12 Agustus 2024, dengan jadwal pembayaran pada 30 Agustus 2024.
Baca Juga: Cermati Prospek dan Rekomendasi Saham Leader dan Laggard di Paruh Kedua 2024 Founder Stocknow.id Hendra Wardana mengamati pembagian dividen interim bisa menjadi langkah bagi emiten untuk menunjukkan gambaran awal kepada pasar tentang kondisi fundamental keuangan. Aksi ini memberi sinyal optimisme manajemen terhadap prospek bisnis dan kemampuan emiten menghasilkan arus kas yang kuat. "Distribusi dividen ini secara umum sesuai ekspektasi. Ke depannya, ada kemungkinan emiten lain yang secara historis menjadi pembagi dividen interim akan mengikuti langkah ini. Tapi tergantung pada kinerja finansial mereka dan kondisi pasar yang lebih luas," kata Hendra kepada Kontan.co.id, Senin (5/8). Head Customer Literation and Education Kiwoom Sekuritas Oktavianus Audi menilai pembagian dividen interim kali ini relatif sudah
in line dengan kinerja emiten. Beberapa mengalami penurunan nilai akibat laju pertumbuhan laba yang melambat. Dari beberapa sektor, secara umum penurunan nilai sudah cukup tergambar dari musim pembagian dividen tahun buku 2023 lalu. Tampak pada kinerja yang cenderung melambat di sejumlah emiten tambang batubara, rokok, otomotif dan
consumer staples. Meski begitu, Audi sepakat emiten yang secara historis gemar membagi bonus kepada para pemegang sahamnya berpotensi kembali memberi dividen interim di tahun ini. "Kami memperkirakan di tengah ketidakpastian pasar saat ini, pembagian dividen bisa menjadi penopang pergerakan emiten," kata Audi.
Baca Juga: IHSG Ambrol 3,40% Hari Ini (5/8), Net Sell Asing Tak Sederas Itu Terbentur Pelemahan IHSG
Hanya saja, kali ini sentimen dividen interim sebagai pendongkrak harga saham diperkirakan akan terbatas. Lantaran sentimen itu terbentur oleh tekanan yang sedang melanda pasar saham. Kondisi ini tampak dari Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang terjun sedalam 248,46 poin atau ambles 3,40% ke level 7.059,65 pada perdagangan Senin (5/8). Menurut Audi, koreksi ini lebih disebabkan psikologis pasar terhadap sentimen eksternal. Namun, hal ini bisa membuat pelaku pasar merespons secara terbatas katalis dari dividen interim. Hendra sepakat, tekanan IHSG akan mengikis daya tarik terhadap katalis dari dividen interim. Dus, pelaku pasar harus semakin selektif untuk menghindari
dividend trap di tengah goncangan bursa saham. Pengamat Pasar Modal & Founder WH-Project William Hartanto punya pandangan serupa, dimana sejauh ini belum ada pergerakan signifikan dari saham yang akan membagi dividen interim. Apalagi ketika IHSG ikut melemah karena mengekor penurunan bursa global.
Baca Juga: Terseret Sentimen Negatif Global, IHSG Tumbang 3,40% di Awal Pekan Ini Dalam situasi seperti ini, ada kemungkinan investor asing akan melakukan posisi jual
(net sell) dan bisa terjadi
panic selling. Secara umum, William menyarankan posisi
wait and see terlebih dulu. Tapi di antara saham pembagi dividen interim, William melihat saham AKRA, SMSM dan AMAR masih menarik koleksi dengan strategi
buy on weakness. Hendra juga merekomendasikan
buy on weakness saham AKRA, kemudian
trading buy saham SMSM.
Hendra menyarankan level Rp 1.560-Rp 1.680 sebagai target harga AKRA, dan Rp 2.400 untuk target harga SMSM. Sedangkan Audi merekomendasikan
trading buy SMSM (
support Rp 2.070 dan
resistance Rp 2.480) serta
speculative buy PSSI (
support Rp 438 dan
resistance Rp 490). Secara teknikal, Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menyarankan
buy on weakness saham SMSM dan PSSI dengan target harga masing-masing di level Rp 2.240-Rp 2.300 dan Rp 464-Rp 474. Rekomendasi lainnya,
speculative buy saham AMAR untuk target harga Rp 240-Rp 248 dan SMDR dengan target Rp 330-Rp 340. Lalu,
wait and see untuk saham AKRA, TEBE dan BSBK. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati